CIANJUR|Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Cianjur periode 2025-2029 secara resmi memulai perjalanan barunya setelah dilantik oleh Ketua Umum KONI Jawa Barat, Prof. Dr. Muhammad Budiana, S.Ip, M.Si, di Pendopo Pancaniti Cianjur. Dipimpin oleh Beny Rustandi, kepengurusan baru ini berkomitmen menjadikan kolaborasi sebagai fondasi untuk mengembalikan masa keemasan olahraga Cianjur.
Acara pelantikan dihadiri oleh Bupati Cianjur Muhammad Wahyu Ferdian, Wakil Bupati Abi Ramzi, serta perwakilan Forkopimda, pengurus cabang olahraga (cabor), dan stakeholders olahraga setempat. Tema “Kolaborasi Menuju Prestasi, Membangun Olahraga Cianjur Berjaya” menjadi panduan kerja pengurus dalam lima tahun ke depan.
Beny Rustandi menegaskan bahwa pelantikan ini bukan sekadar formalitas, melainkan titik tolak untuk membangun ekosistem olahraga yang inklusif dan berkelanjutan. “Prestasi tidak lahir dari kerja individu, tapi dari sinergi antar-cabor, pemda, pelatih, atlet, hingga masyarakat. Kita harus bangkitkan lagi semangat era 2003 saat Cianjur masuk 10 besar Porprov Jabar,” tegasnya.
Ia juga menyoroti potensi besar Cianjur, mulai dari bibit atlet muda, pelatih kompeten, hingga komunitas olahraga yang dinamis. “KONI akan menjadi motor penggerak dengan program pembinaan berbasis *grassroot* dan peningkatan kompetensi pelatih,” tambah Beny.
Ketua KONI Jabar, Muhammad Budiana, mengapresiasi semangat pengurus baru dan mengingatkan agar tagline kolaborasi diwujudkan dalam aksi nyata. “Jangan sampai ada lagi atlet Cianjur yang berpindah ke daerah lain. Jawa Barat juara umum PON tiga kali beruntun, dan kontribusi Cianjur harus meningkat,” pesannya.
Bupati Wahyu Ferdian turut mendorong agar KONI memanfaatkan momentum Porprov Jabar 2026 sebagai ujian pertama. “Ini ajang pembuktian bahwa Cianjur siap bersaing. Kolaborasi dengan OPD, swasta, dan media sangat penting untuk menciptakan dampak luas,” ujarnya.
Pelantikan ini juga menjadi sinyal dimulainya persiapan intensif menuju Porprov Jabar XV. Irwan, Ketua Panitia Pelantikan, menyatakan bahwa 28 pengurus KONI—gabungan praktisi dan pengurus cabor—akan fokus pada identifikasi bakat, pelatihan berbasis sains, dan peningkatan sarana pendukung.
“Dengan semangat “teamwork”dan dukungan semua pihak, target kita bukan sekadar partisipasi, tapi merebut posisi puncak,” tutup Beny.














