Cianjur | Program Rembuk Warga yang digagas Bupati dan Wakil Bupati Cianjur, dr. Wahyu dan Ramzi, kembali digelar di Kecamatan Bojongpicung. Namun, kali ini tanpa kehadiran Bupati, yang membuat warga setempat kecewa.
Acara yang dipimpin oleh Asisten Daerah (Asda) I Pemkab Cianjur, Arief Purnawan, tetap berjalan lancar dan tertib.
Ketidakhadiran Bupati dr. Wahyu, yang biasanya selalu hadir di setiap acara Rembuk Warga, membuat berbagai elemen masyarakat Bojongpicung merasa kecewa. Mereka sangat menantikan kehadiran Bupati atau Wakil Bupati untuk berdialog langsung dan bersilaturahmi.
Arief Purnawan menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Bupati, yang disebabkan oleh acara mendadak yang tidak dapat diwakilkan. Ia menjelaskan bahwa Rembuk Warga bertujuan untuk menyerap aspirasi masyarakat melalui ketua RT/RW, khususnya terkait pengajuan pembangunan di lingkungan RT dengan dana Rp25 juta per RT. Insentif RT/RW dan guru ngaji tidak termasuk dalam dana tersebut.
“Inti dari Rembuk Warga adalah menyerap aspirasi masyarakat melalui ketua RT/RW untuk pembangunan lingkungan RT, dengan dana Rp25 juta per RT,” jelas Arief.
Tokoh pemuda Bojongpicung, Kang Soleh (48), mengakui bahwa acara Rembuk Warga dan tarawih keliling (tarling) berjalan lancar meskipun Bupati tidak hadir. Namun, ia menyayangkan ketidakhadiran tersebut karena warga ingin bersilaturahmi dan berjabat tangan langsung dengan Bupati.
“Warga kecewa karena ingin bersilaturahmi dengan Bupati dan Wakil Bupati, yang mereka anggap sebagai jagoan mereka saat Pilkada lalu,” ungkap Kang Soleh.
Warga berharap Bupati atau Wakil Bupati Cianjur dapat kembali hadir di Bojongpicung pada kesempatan lain untuk mengobati kekecewaan mereka.***














