LSM SEMAR Serukan Transparansi Kebijakan Aglomerasi dan Pembangunan Cianjur Utara

LSM SEMAR Serukan Transparansi Kebijakan Aglomerasi dan Pembangunan Cianjur Utara. (Foto: Ali). 

Cianjur | Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Semangat Aspirasi Rakyat (SEMAR) menggelar Rembug Aspirasi, sebuah diskusi terbuka membahas program aglomerasi Cianjur serta arah kebijakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur. Forum yang digelar di Hotel Cianjur, Desa Gadog, Kecamatan Pacet, pada Sabtu (6/12/2025) itu menekankan pentingnya kejelasan pemerintah dalam menetapkan arah pembangunan, khususnya terkait infrastruktur dan rencana strategis di kawasan Cianjur Utara.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua SEMAR Dadan mendesak Bupati Cianjur untuk memaparkan secara terbuka seluruh langkah kebijakan yang sedang disiapkan. Menurutnya, transparansi adalah kunci agar masyarakat memahami arah pembangunan yang akan ditempuh.

“Saya ingin Bupati menjelaskan arah kebijakan ini. Jangan sampai masyarakat kembali menggulirkan isu-isu lama karena kurang informasi,” ujar Dadan.

Dadan menyoroti bahwa keresahan masyarakat pernah muncul, antara lain terkait wacana pemekaran wilayah dan ketidakpuasan terhadap pelayanan pembangunan di Cianjur Utara.

Ia menilai pemerintah perlu meredam berbagai isu tersebut melalui komunikasi yang jelas, terbuka, dan berkelanjutan.

Dadan juga menyentuh dinamika rencana penataan kawasan metropolitan. Ia mengacu pada Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penanganan Kawasan Perkotaan, yang mengatur pengembangan wilayah penyangga Jakarta, meliputi Bogor, Depok, Bekasi, dan daerah lainnya. Menurutnya, Cipanas termasuk dalam kawasan strategis yang pernah dikaitkan dengan rencana Program Megapolitan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

“Program itu bertujuan meningkatkan perekonomian dan pemerataan pembangunan. Namun, masyarakat tidak melihat perkembangan berarti dalam implementasinya di sini,” tegasnya.

Dadan menilai Cianjur memiliki potensi besar, terlebih setelah mencuatnya wacana integrasi Cianjur ke dalam jaringan metropolitan Jabodetabekjur. Langkah tersebut dinilai membuka peluang pembangunan sekaligus menghadirkan tantangan baru dalam pengelolaan wilayah.

“Integrasi Cianjur ke kawasan metropolitan dapat mempercepat pembangunan dan memperkuat posisi wilayah kita dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Namun, pemerintah harus menjelaskan manfaat dan dampaknya secara konkret,” lanjutnya.

Dadan menutup pernyataannya dengan ajakan agar pemerintah dan masyarakat menjaga komunikasi yang sehat, terbuka, dan konstruktif dalam setiap perencanaan pembangunan strategis di Kabupaten Cianjur.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *