Kepala Sekolah SDN Neglasari Akui Gelapkan Dana PIP Oleh Oknum Guru Yang Arogan

Cianjur | Oknum guru honorer SD Negeri Neglasari yang berlokasi di Kampung Cimapag, Desa Gunungsari, Kecamatan Sukanagara, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, diduga kuat menggelapkan dana Program Indonesia Pintar (PIP).

Konon katanya dugaan penggelapan dana PIP tersebut sudah dilakukannya sejak 2021-2023 lalu.

Salah satu orangtua siswa yang enggan disebutkan namanya, mengaku sudah tiga kali dana PIP anaknya digelapkan dengan modus pencairannya dilakukan secara kolektif.

“Pada tahap 1, 2, dan 3 dana tersebut tidak dibagikan. Namun pencairan yang keempat baru dibagikan oleh pihak sekolah” kata dia, Selasa (19/06/2024).

Ia juga mengatakan, pencairan bulan Mei 2024 kemarin diduga ada potongan, karena nominal yang diterima murid tidak sesuai.

“Harusnya setiap murid dari kelas I sampai kelas V menerima uang senilai Rp 450 ribu rupiah, namun pada kenyataannya tidak sesuai, ada yang menerima Rp 150 ribu rupiah dan ada juga yang menerima Rp 250 ribu rupiah,” ungkapnya.

Kondisi seperti ini sudah terjadi sangat lama. Namun sangat disayangkan tidak ada tindakan dari pihak yang berwenang, seperti dari dewan pengawas atau pihak dinas terkait lainnya.

“Kami, orangtua murid pernah berseteru dengan oknum guru itu, bahkan bernada menantang. Katanya, mau siapa pun tidak ada yang berani menindak, termasuk wartawan atau LSM,” tegasnya bernada kesal.

Mewakili orangtua murid lainnya, dirinya berharap ada pihak yang berwenang menindak tegas oknum guru di SD Negeri Neglasari yang terkesan semena-mena jika ada protes dari orangtua murid.

“Kami sudah sangat kesal. Perihal dana PIP yang tidak diberikan kepada murid, apalagi sejauh ini tidak ada yang menindak. Kami mohon kondisi seperti ini bisa dibenahi,” harapnya.

Sementara itu, Kepala SDN Neglasari, Yuhana, tidak menampik perihal dugaan dana bantuan PIP yang tidak diberikan oleh oknum guru kepada siswanya. Ia mengakuinya dengan dalih dipinjam untuk beberapa kegiatan siswa.

“Muhun anu pencairan (PIP) kahiji, kadua, katilu mah dikolektif ku guru. (Iya pencairan tahap 1, 2, dan 3 itu dilakukan secara kolektif oleh guru). Sementara Uangnya dipinjam dulu dan nanti akan dikembalikan,” tuturnya saat dihubungi melalui telepon seluler, Selasa 18/6/2024 malam.

Yuhana mengaku, sudah berupaya melakukan mediasi dengan para orangtua murid pada bulan lalu. Dalam rapat, pihak sekolah dan orangtua siswa sepakat bahwa uang bantuan PIP akan segera dikembalikan.

“Sebenernya sudah diklarifikasi. Jadi sudah selesai tapi memang belum sempat diganti karena belum ada uangnya, itu pun uangnya bukan dipakai oleh saya pribadi, tapi untuk kegiatan anak-anak,” akunya.

Disinggung adanya dugaan potongan dana PIP 2024, Yuhana membantahnya, sebab proses pencairan dilakukan langsung oleh orangtua murid ke bank.

“Tidak ada potongan. Kan itu pencairan langsung oleh orangtua murid bukan oleh pihak sekolah. Kalau yang tahun 2021-2023 itu memang oleh guru,” bantahnya.

Di sisi lain, kata dia, jumlah siswa yang ada di SDN Neglasari sebanyak 103 murid. Terbagi dari kelas 1 sampai kelas 6. Sedangkan yang mendapatkan bantuan dana PIP ada sebanyak 49 murid.

“Nominalnya juga tidak sama. Kelas 1 sampai kelas 5 mereka mendapatkan bantuan Rp 450 ribu per tahun. Sedangkan untuk kelas 6 hanya Rp 225 ribu per tahun,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *