Cianjur | Meroketnya harga beras yang merupakan kebutuhan pokok masyarakat Indonesia, kian dirasakan semakin mempersulit keadaan, terlebih bagi mereka keluarga yang tingkat perekonomiannya kurang dengan daya beli yang tebang pilih.
‘Beras kebeli lauk tak terbeli’.
Dengan harga beras yang kian meroket, membuat masyarakat menjadi pilih-pilih menjadi banyak mikir dengan berbagai pertimbangan. Hal tersebut terjadi lantaran tingkat perekonomiannya masih jauh dibawah rata-rata.
Saat ditemui metropuncak.com, salah seorang tokoh masyarakat Ciranjang yang rumahnya tak jauh dari Pasar Ciranjang Iwan Yusuf (50) menerangkan, meroketnya harga bahan pokok beras itu membuat menjerit masyarakat yang tingkat ekonominya kurang beruntung, karena tidak sedikit warga yang mampu beli beras tapi tak bisa beli lauknya.
“Rumah saya kan memang tak jauh pasar Ciranjang, sekarang warga yang ekonominya kurang beruntung, mereka sering mengeluh, bisa beli beras tapi tak bisa beli lauk pauknya,” kata Iwan.
Masih dikatakan Iwan, dengan terus meroketnya harga beras, warga memohon untuk tidak menuding akibat kemarau yang panjang, karena terjadinya kemarau bukan sekarang saja tetapi tiap tahun juga terjadi kemarau tapi harga beras normal-normal saja.
“Atas nama warga masyarakat, kami meminta kepada Pemkab Cianjur khusunya pada Dinas perdagangan dan dinas terkait lainnya, mohon segera melakukan penelitian siapa tahu ada solusinya atau ditemukan oknum spekulan yang menimbun padi/gabah. Jadi kami mohon segera adakan operasi pasar dengan harga murah,” tutupnya.








