Cianjur | Unik, berawal dari banyaknya ayam yang masuk ke teras rumah hingga harus berkali-kali membersihkan kotoran ayam, Solihin (61) warga Kampung Seuseupan RT 03/01 Desa Buniwangi, Kecamatan Pagelaran, Cianjur, Jawa Barat, berinisiatif manfaatkan galon bekas air minum berukuran jumbo milik salah satu perusahaan ternama, menjadi pagar rumah.
Menurut pengakuan Solihin, dirinya melakukan hal tersebut sejak 4 tahun lalu, murni hasil konsumsi/beli sendiri kemudian tidak membuangnya melainkan dikumpulkan dan diisi air untuk dijadikan pagar rumah.
“Awalnya sering banyak ayam naik ke teras rumah, kemudian saya manfaatkan galon buat penyekat ayam hasilnya Alhamdulillah ayam tidak ada,” aku Solihin, saat ditemui wartawan Senin 13/08/2024.
Galon yang dipasang Solihin awalnya memang tidak membuahkan hasil yang diinginkan, namun setelah diberi pewarna kue dan diganti setiap 3 bulan sekali warna-warni, ayam tidak ada yang naik ke teras rumah.
“Air galon awalnya gak diberi pewarna dan ayam masih suka naik ke teras, tapi setelah diberi pewarna kue yang seringa diganti warna paling lama 3 bulan ayam jadi gak ada,” ucapnya.
Solihin melanjutkan, berawal dari coba-coba tapi setelah 4 tahun sekarang malah jadi viral dan mungkin jumlah galon yang memagari rumah-rumah warga sampai saat ini jumlahnya sudah mencapai ratusan.
“Awalnya hanya di rumah saya saja, tapi setelah 4 tahun berjalan adik dan saudara saya yang lainnya melakukan hal yang sama dan Alhamdulillah bisa seperti ini juga tidak terlepas dari dukungan keluarga. Kalau dihitung-hitung sekarang sudah 10 rumah,” kata Solihin, Senin.
Solihin menyambungkan, kalau disebut kampung galon mungkin ini belum karena hanya baru beberapa rumah yang dipagari galon, jadi lebih tepatnya disebut blok galon saja.
“Ya, kalau disebut kampung galon rasanya belum pantas, karena hanya baru sebagian kecil saja, apalagi di Kampung Seuseupan ini ada 90 KK,” unngkapnya menyambungkan.
Berdasarkan pantauan di lokasi sekitar rumah Solihin, galon yang dimanfaatkannya tidak hanya untuk memagari rumahnya saja, melainkan dirinya juga memanfaatkannya untuk bercocok tanam disekitar pekarangan rumahnya.
“Kebun saya kan jauh disana, jadi selain buat memagari rumah saya juga memanfaatkannya untuk dijadikan pot supaya bisa bercocok tanam, seperti cabe rawit, kangkung, sawi, pohon salam dan tanaman lainnya untuk kebutuhan istri saya memasak. Jadi gak perlu pergi ke kebun dulu kalau hanya untuk sekali masak tinggal petik di pekarangan rumah saja kan ada,” terangnya.
Terakhir Solihin berpesan, jangan ragu melakukan hal yang dianggap orang lain konyol.”Teruslah berinovasi memanfaatkan fasilitas yang ada hingga membuahkan hasil untuk memotivasi orang lain,” pesannya menutup wawancara dengan wartawan.