Cianjur | Ketidakharmonisan internal Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur, sudah bukan rahasia umum lagi. Pasalnya belakangan ini santer ramai di berbagai media cetak, online, dan media sosial terkait surat petisi yang di ditandatangani para kepala OPD di lingkungan wilayah Kabupaten Cianjur.
Dalam dua lembar surat itu menyatakan bahwa Sekretaris Daerah harus mengundurkan diri dari jabatannya dengan batas waktu tiga hari setelah surat itu dibuat.
Jika dilihat dalam surat tersebut memang terdapat kejanggalan, seperti pada halaman kedua surat, kepala OPD yang menandatangani ditulis sampai 24 padahal yang menandatangan hanya 22 orang.
Entah karena gugup atau merasa tertekan karena instruksi seseorang, sehingga tidak fokus pada penomoraan di surat petisi yang meminta Sekda Cianjur mundur dari jabatannya.
Menyikapi hal tersebut, Sekretaris Umum Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) Cianjur Fahmi Fahreza Mz mengatakan, diketahui Pemda Cianjur saat ini sedang tidak baik-baik saja. Saat ini ramai diperbincangkan bahwa didalam internalnya saja sudah rusak, lalu bagaimana dengan mengurus masyarakat, sehingga Cianjur ini stack dalam urusan apapun.
“Sangat disayangkan di internal saja sudah rusak, dengan adanya petisi yang beralasan karena ketidak harmonisan antara bupati dan sekda, itu sudah membuktikan bahwa pemerintahan ini bobrok,” kata dia, Kamis, 02/04/2024.
Dengan adanya petisi yang dibuat oleh para kepala OPD pernyataan sikap ini, dapat kita simpulkan bahwa mereka adalah kubunya bupati.
“Logikanya, kenapa bukan bupati yang disuruh mundur tetapi malah sekda atasan tertingginya,” ujarnya.
Fahmi juga mengatakan, adanya informasi ketidakharmonisan sampai memecah belah seperti itu baru diketahuinya.
“Adanya dugaan mark up proyek oleh beberapa SKPD yang pro bupati dan ditentang sekda yang tidak menyetujui APBD tahun anggaran 2024, baru saya dengar,” ungkapnya.
Untuk kebenaran dan kejelasannya, pihak SMMI akan melakukan pengumpulan data untuk dikaji langsung.
“Sebagai mahasiswa, tentunya harus mengambil sikap terkait kebenarannya, upaya yang akan kami lakukan adalah menumpulkan data-datanya, setelah nanti terkumpul akan kami kaji dan lebih jauhnya mungkin akan langsung bertindak,” tutupnya.