Ratusan Warga Desa Cibarengkok Demo, Desak Kades Dicopot Diduga Korupsi Dana APBDes Rp1 Miliar. (Foto: Sam Apip).
Cianjur | Ratusan warga Desa Cibarengkok, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menggelar unjuk rasa di halaman Kantor Desa setempat pada Senin (2/6/2025).
Aksi tersebut menuntut pemberhentian Kepala Desa (Kades) Cibarengkok, Asep Jalaludin Saleh, yang diduga terlibat korupsi dana bantuan pemerintah, termasuk APBDes (Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa).
Massa yang tergabung dalam Forum Peduli Warga Masyarakat Desa Cibarengkok sempat beradu fisik dengan petugas keamanan dari Polres Cianjur dan Polsek Bojongpicung.
Ketegangan terjadi ketika warga berusaha menyegel kantor desa. Asep Jalaludin sendiri tidak terlihat selama aksi berlangsung.
Dugaan Korupsi Rp1 Miliar dan Sikap Arogan Kades
Salah seorang pengunjuk rasa, Ate Purwita (26), mengungkapkan bahwa Kades Cibarengkok diduga menyalahgunakan dana desa, termasuk dana bantuan guru ngaji, anggaran ketahanan pangan, bantuan traktor, dana bantuan lainnya dengan total kerugian mencapai Rp1 miliar.
“Kades juga dikenal arogan dan bermasalah secara moral. Kami sudah muak dipimpin orang yang tidak amanah,” tegas Ate.
Ate menjelaskan bahwa unjuk rasa ini bukan yang pertama. Sebelumnya, warga pernah berdemo di Pendopo Bupati Cianjur dan DPRD Kabupaten Cianjur.
Hasilnya, Inspektorat Kabupaten Cianjur melakukan audit dan menemukan indikasi penyalahgunaan dana APBDes sekitar Rp200 juta.
“Kami tidak akan bubar sampai Kades benar-benar diberhentikan. Hasil audit sudah jelas, tapi belum ada tindakan tegas,” tegasnya.
Dendi Renaldi, Kabid Binaan Administrasi Pemerintahan Desa DPMD Kabupaten Cianjur, membenarkan adanya temuan audit.
“Kades Cibarengkok telah diperiksa, dan ada temuan penyimpangan. Dia diberi waktu 60 hari untuk mengembalikan dana yang disalahgunakan,” jelas Dendi.
Namun, terkait tuntutan pemberhentian, Dendi menyatakan bahwa keputusan akhir berada di tangan Bupati Cianjur setelah melalui kajian hukum.
Warga menegaskan bahwa mereka tidak akan berhenti berjuang sampai Kades Asep Jalaludin resmi dicopot.
“Kami tidak mau lagi dipimpin orang yang korup dan tidak bertanggung jawab,” tegas salah seorang demonstran.
Pihak kepolisian masih memantau situasi untuk mencegah eskalasi konflik, sementara tuntutan warga menunggu respons tegas dari pemerintah kabupaten. ***








