Cianjur | Miris, Gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) Cipeyem 5 di Kecamatan Haurwangi, Cianjur, Jawa Barat, kondisinya rusak dan membahayakan murid saat kegiatan belajar berlangsung.
Parahnya lagi saat hujan turun dengan kondisi yang sudah rusak itu jelas sangat membahayakan murid-muridnya itu. Bahkan para gurunya pun terancam keselamatannya.
Kepala SD Negeri Cipeyem 5 Dadan Hermawan mengatakan, terkait sekolah yang tidak layak untuk digunakan, itu sudah mengajukan dari 2017 dan sampai sekarang belum ada tindak lanjut dari pihak terkait.
“Sebelum saya memimpin di SD Negeri Cipeyem 5, sekolah ini sudah mengajukan untuk melakukan perbaikan, tapi belum ada kejelasan. Kalau pengecekan memang sering dilakukan, tapi sampai saat ini belum ada tindak lanjut,” kata Dadan.
Beberapa kelas dari kelas 1,2 dan 3 itu yang paling signifikan rusak, kayunya sudah lapuk dan was-was jika terjadi hal yang tidak diinginkan.
“Sebelum saya memegang SD Negeri Cipeyem 5 ini dengan kepala sekolah sebelumnya sudah mengajukan, tapi belum mendapatkan untuk perbaikan,” ucap Dadan.
Dadan melanjutkan, pihaknya sudah mengajukan ke salah satu anggota dewan dengan mengajukan proposal dan kelompok pemikiran (Pokir) untuk bantuan aspirasi.
“Pengajuan ke dewan sudah, tapi sampai sekarang belum ada hasilnya,” ujarnya.
Untuk jumlah murid saat ini, ada sedikit karena bangunan kurang baik jadi orangtua/wali murid banyak yang kurang minat untuk menitipkan anaknya ke sekolah tersebut.
“Tahun ini kelas 1 hanya 12 orang, untuk total seluruh murid ada 110 orang,” terangnya.
Dadan berharap, SD Negeri Cipeyem 5 ini agar segera mendapatkan bantuan untuk rehab, terlebih untuk menunjang kegiatan belajar para siswa.
“Kami menginginkan secepatnya mendapatkan bantuan untuk rehab kelas, karena ini sudah lama rusak,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Sarana Prasarana Bidang SD, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur, Baehaki, mengatakan, mungkin sebelum dirinya menjabat, terkait sekolah SDN Cipeyem 5 akan ditindaklanjuti.
“Balik lagi ke program data pokok pendidikan (Dapodik), kalau anggaran pendapatan dan belanja Daerah (APBD) langkah dana alokasi umum (DAU), intinya akan diperhatikan terkait alokasinya untuk rehab bangunan,” ucapnya dalam sambungan telpon.
Baehaki mengaku, minggu depan pihaknya akan ke lokasi untuk mengecek bangunan sekolah SD Negeri Cipeyem 5.
“Minggu depan, saya akan cek ke lokasi untuk melihat kondisi sekolah tersebut,” tutupnya singkat.