Ponpes Al Hijrah Bojongpicung Dilalap Si Jago Merah Siang Bolong

Cianjur | Pondok pesantren (Ponpes) Al Hijrah yang dipimpin KH Cecep Kosasih (53) warga Kampung Harjalaksana RT 05/09 Desa Neglasari, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin 08/07/24, sekira pukul 10,00 WIB, hangus dilalap si jago merah.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun pengelola ponpes mengalami kerugian material kurang lebih senilai Rp.300 juta.

Informasi yang dapat dihimpun, terjadinya peristiwa kebakaran Ponpes Al Hijrah tersebut, titik api diduga berasal dari arus pendek yang muncul dari atap bangunan lantai dua, sehingga dengan cepat kobaran api merembet ke seluruh kobong,

Atas terjadinya peristiwa tersebut, sontak para santri pun menjerit dan minta tolong pada warga setempat serta seluruh santri.

Mengetahui hal itu warga pun langsung berusaha memadamkan kobaran api dengan alat seadanya, selang 15 menit datang dua unit Damkar dari Ciranjang.

Korban api baru bisa dijinakkan dalam kurun waktu 30 menit dan kebakaran tersebut tidak merembet pada bangunan rumah penduduk kendati lokasinya berada dilingkungan padat penduduk.

“Saya tidak tahu persis awalnya kejadian kebakaran, namun mendengar riuhnya suara santri minta tolong ada kebakaran, setelah dilihat ternyata benar lantai dua Ponpes Al Hijrah terbakar yang diduga titik api dari arus pendek,” Ucap Kang Soleh Hidayat (48) Tokoh masyarakat yang rumahnya tak jauh dari pondok.

Pimpinan Ponpes Al Hijrah KH Cecep Kosasih mengaku, saat kejadian pihaknya sedang tidak ada ditempat sedang dalam perjalanan menjemput putranya pulang di Cisarua Bogor.

“Saya baru mengetahui dari pihak keluarga yang mengatakan ponpes kebakaran, maka saya pun kembali lagi ke kampung halaman,” akunya.

Sementara itu, menurut informasi dari para santri dan dari pihak keluarga, seluruh santri saat itu sedang makan di dapur bawah yang lokasinya tak jauh dari bangunan yang terbakar.

Setelah mendengar jeritan warga minta tolong adanya kebakaran, maka seluruh santri berhamburan hendak naik ke kobong. Namun kobaran api sudah membesar dan langsung berupaya berbaur bersama warga memadamkan kobaran api dengan alat seadanya.

“Atas terjadinya peristiwa tersebut, pihaknya seraya mohon doa pada semua pihak supaya Ponpes Al Hijrah bisa dibangun kembali. Karena kasihan sama para santri kurang lebih 40 orang tidak tak punya kamar tidur atau kobong, jadi kami mohon doanya saja pada semua pihak semoga ponpes yang terbakar ini cepat ada rezekinya untuk dibangun kembali,” Ucap santri dengan nada sedih.

Dilain pihak Kepala Desa Neglasari Enci Nurhayati (40) menjelaskan, dengan adanya terjadinya kebakaran Ponpes Al Hijrah pihaknya ikut prihatin karena ponpes itu merupakan tempat untuk mencetak para generasi muda dalam bidang agama dan setelah terbakar mungkin menjadi kendala, semoga hal itu bisa cepat terselesaikan.

Dengan adanya itu pihaknya berucap terima kasih pada Bhabinkamtibmas Babinsa Desa Neglasari dan seluruh warga setempat yang telah ikut andil berjibaku membantu memadamkan kobaran api dan sekaligus membantu membereskan puing puing kebakaran,

“Terima kasih kepada jajaran Damkar Ciranjang, Bhabinkamtibmas, Babinsa, masyarakat dan santri yang telah ikut andil memadamkan kobaran api dan membersihkan puing sisa kebakaran,” kata Enci.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *