Penataan Terminal Cipanas di Realisasikan Guna Mengurai Kemacetan. (Foto: Rhamdani)
Cianjur | Pemerintah Kabupaten Cianjur melalui UPTD Terminal Cipanas gencar melakukan penataan angkutan umum untuk meminimalisir kemacetan yang kerap terjadi di sekitar pintu masuk Pasar Cipanas, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur.
Kasubag UPTD Terminal Cipanas, Pendi Supendi, atau yang akrab disapa Jipeng, menjelaskan bahwa dari total 18 jalur angkutan kota (angkot) yang beroperasi, saat ini baru 11 jalur yang telah masuk dan diatur dari terminal baru.
“Jalur yang sudah masuk terminal di antaranya Cipanas – Rarahan – Cibodas, Cipanas – Pasir Kampung, Cipanas – Puncak, Cipanas – Kemang, Cipanas – Gn Batu/gn Putri dan Cipanas – Selajambu,” jelas Jipeng, Selasa (25/8/2025).
Sebagai bentuk komitmen penertiban, pihaknya menurunkan personil setiap hari dari pukul 06.00 hingga 17.00 WIB untuk mengarahkan angkot dari Pos 55 menuju Terminal Cipanas. Sosialisasi juga terus dilakukan kepada penumpang agar naik angkot dari dalam terminal, bukan di pinggir jalan.
“Alhamdulillah, upaya ini membuahkan hasil. Terminal kini kondusif, kemacetan di Pos 55 sudah tidak ada lagi. Koordinasi dengan pihak kepolisian (Lantas) juga berjalan baik, sehingga tidak ada lagi angkot yang ngetem di Pos 55,” tuturnya.
Menanggapi adanya sejumlah sopir yang awalnya belum setuju, Jipeng mengaku telah berkoordinasi dengan para pengurus jalur.
“Memang pada awalnya ada penyesuaian, tetapi pada dasarnya para sopir juga menginginkan angkotnya masuk ke terminal,” imbuhnya.
Respons masyarakat terhadap kehadiran terminal ini terbagi. Sahrul Aripin, seorang tukang ojek pun menyambut positif, menurutnya hal tersebut memang bagus dan harus dibenahi.
“Bagusnya di depan istana jadi gak macet. Saya berharap dengan adanya terminal ini, angkutan bisa lebih terpusat dan tidak mangkal di pinggir jalan,” ujarnya.
Pendapat senada diungkapkan Hj Khodijah, warga Parabon. Menurutnya, keberadaan terminal memberikan rasa aman dan nyaman, terutama karena ada petugas dari Dinas Perhubungan yang berjaga.
“Pesan saya untuk para penumpang, harap bersabar sebentar saat menunggu angkot di terminal,” pesannya.
Di sisi lain, Didin, seorang sopir angkot, mengungkapkan keberatan. Ia merasa sistem yang lama lebih nyaman bagi penumpang dan sopir.
“Armada Puncak terbatas, hanya 60 unit. Kalau semua dimasukkan ke sini, bisa menumpuk dan justru menyusahkan penumpang yang dari daerah bawah. Kami juga keberatan karena terkadang diarahkan muter ke Gadog, yang menambah biaya operasional tanpa tambahan ongkos,” keluhnya.
Meski begitu, Didin berharap ke depannya akan ada adaptasi dan perbaikan fasilitas.
“Intinya, butuh adaptasi. Kami berharap kedepannya disiapkan jalur khusus atau tempat ngetem yang lebih baik agar lebih nyaman untuk semua,” pungkasnya.
Dengan adanya terminal ini, Pemerintah Kabupaten Cianjur berharap lalu lintas di kawasan Pasar Cipanas menjadi lebih tertata, lancar, dan memberikan kenyamanan bagi semua pihak. ***








