Pemerintah Desa Kertamukti Hotmix Jalan untuk Perkuat Konektivitas Antar-Desa. (Foto: Sam Apip)
Cianjur | Pemerintah Desa Kertamukti, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, sedang membangun dan mengeraskan dengan lapisan aspal hotmix (hotmix) sebuah ruas jalan sepanjang 130 meter dengan lebar 2,5 meter. Pembangunan yang didanai oleh Dana Desa (DD) Tahap Dua APBDes 2025 ini bertujuan meningkatkan konektivitas dan perekonomian warga.
Jalan yang dibangun terletak di Kampung Cinangsi, Desa Kertamukti, yang menghubungkan wilayah tersebut ke penyeberangan Sungai Citarum menuju Kampung Citembong, Desa Margaluyu, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Kepala Desa Kertamukti, Cepi Agustina, menjelaskan bahwa sebelumnya jalan tersebut hanyalah sebuah jalan setapak selebar 1,2 meter.
“Kini kami perlebar menjadi 2,5 meter dan langsung kami keraskan dengan hotmix untuk kenyamanan dan kelancaran lalu lintas,” ujarnya, Selasa (26/8/2025).
Pembangunan ini, menurut Cepi, crucial untuk memperlancar aktivitas ekonomi, pendidikan, dan kesehatan warga kedua desa yang telah lama berinteraksi.
“Warga Desa Kertamukti dan warga Desa Margaluyu di KBB sudah sejak nenek moyang menjalin komunikasi dan kerja sama di bidang ekonomi dan pertanian. Jalan ini akan memudahkan segala aktivitas itu, termasuk dalam hal pendidikan dan kesehatan,” tuturnya.
Ia juga berharap, dengan adanya peningkatan infrastruktur jalan ini, dapat mendorong percepatan pembangunan jembatan penyeberangan yang permanen di atas Sungai Citarum.
“Selain untuk memperlancar ekonomi, kami berharap ini menjadi daya tarik dan langkah awal agar segera dibangun jembatan penyeberangan, karena tidak ada lagi jalur terdekat selain melalui Citembong,” tambah Cepi.
Keberhasilan pembangunan ini diapresiasi oleh salah seorang aktivis pembangunan Kabupaten Cianjur, Iwan Yusup, yang hadir di lokasi.
“Kami mengapresiasi kinerja Pemerintah Desa Kertamukti karena sudah peduli terhadap kesejahteraan masyarakatnya sendiri dan masyarakat desa tetangga,” ujar Iwan.
Ia juga menyoroti komitmen dan transparansi penyelenggaraan proyek tersebut.
“Pelaksanaan pembangunan seperti ini jarang dilakukan di desa lain. Di sini, prosesnya dipantau langsung oleh Kepala Desa, perangkat desa, BPD, Bhabinkamtibmas, Babinsa, LPM, ketua RT/RW, hingga tokoh masyarakat. Kami salut atas keterlibatan semua pihak ini,” pungkasnya.








