Cianjur | Sempat gegerkan warga Cianjur atas ditemukannya sosok mayat perempuan yang tergeletak di kebun teh Gedeh tepatnya di Kampung Barukaso, Desa Sukamulya, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur Jawa Barat, pada Minggu 26/01/2025 kemarin.
Diketahui sosok mayat perempuan itu bernama Siti Wahyuni (38) warga Kecamatan Pasirkuda, Kabupaten Cianjur, bagian selatan.
Awalnya penemuan sosok mayat itu banyak yang menduga bahwa kematian Siti Wahyuni adalah korban pembunuhan orang tak dikenal.
Namun berkat kepiawaian jajaran Polres Cianjur, akhirnya MH (23) yang diduga pelaku pemerkosaan dan pembunuhan korban diamakan jajaran Polres Cianjur di wilayah Kecamatan Sukaluyu, pada hari Jumat 31 Januari 25 sekitar pukul 10.00 WIB.
Kasat Reskrim Polres Cianjur, AKP Tono Listianto, menjelaskan bahwa penangkapan dilakukan di kawasan Kecamatan Sukaluyu sekitar pukul 10.00 WIB.
“Diamankannya tadi sekitar pukul 10.00 WIB di wilayah Sukaluyu. Pelaku terpantau sedang berkeliling dengan mengendarai sepeda motor. Langsung oleh anggota diamankan dan sekarang dibawa ke Mapolres Cianjur untuk diperiksa,”katanya menjelaskan melalui sambungan telepon, kepada wartawan.
Pengungkapan kasus ini tidak lepas dari kerja keras tim forensik yang meneliti tujuh rekaman CCTV di berbagai lokasi, mulai dari Jalan Pangeran Hidayatullah hingga kawasan Perkebunan Teh Cugenang.
“Berbekal rekaman CCTV, kita cek pergerakan pelaku dan mengidentifikasinya. Ada tujuh CCTV yang kita cek, mulai dari Jalan Pangeran Hidayatullah hingga ke kawasan Perkebunan teh di Cugenang,”ujarnya.
Setelah identitas pelaku berhasil dikantongi, pihak kepolisian langsung bergerak cepat untuk mencari keberadaan diduga pelaku.
“Selama lima hari ini, pelaku berpindah-pindah tempat tapi masih di Cianjur, dan tadi akhirnya berhasil kami amankan,”ungkapnya.
Dari pemeriksaan sementara, pelaku mengakui perbuatannya.
“Sudah mengakui, dan dari pengakuannya juga dia melakukannya sendiri,” katanya.
Terakhir Tono menyampaikan, pihaknya masih terus mendalami motif dan modus pelaku. Jadi masih terus digali.
“Kami masih mendalami motif dan modusnya, untuk keterangan lengkapnya kita akan sampaikan segera setelah proses pemeriksaan selesai,” tutupnya.***








