Pasangan Lansia Tidak Mampu Terima Bantuan Sembako dari Komunitas Bagong Mogok

Pasangan Lansia Tidak Mampu Terima Bantuan Sembako dari Komunitas Bagong Mogok. (Foto: Deri Lesmana).

Cianjur – Komunitas Sosial Bagong Mogok kembali menunjukkan kepeduliannya dengan membagikan bantuan paket sembako kepada warga kurang mampu. Kali ini, bantuan disalurkan kepada seorang pasangan lansia di Kampung Darma Bakti, Kelurahan Solok Pandan, pada Senin (15/9/2025).

Bantuan diserahkan langsung oleh perwakilan komunitas, H. Epul Saepuloh (Ketua Korwil Wilayah 1) yang didampingi Beni Sumarna (Sekretaris Jenderal Bagong Mogok). Paket sembako yang diberikan berisi 12 bahan pokok, antara lain beras, minyak goreng, gula pasir, terigu, mie instan, sarden, kopi, susu, teh, saus, kecap, serta biskuit dan wafer. Selain itu, komunitas juga memberikan sejumlah bantuan uang tunai.

Pasangan suami istri (pasutri) lansia penerima bantuan tersebut tampak terkejut dan haru dengan kedatangan rombongan. Mereka mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam atas bantuan yang diberikan secara spontan tersebut.

“Kegiatan positif ini akan terus kami laksanakan untuk menjalin silaturahmi dan sinergi dengan warga, sekaligus sebagai upaya meningkatkan kepedulian sosial,” ujar H. Epul Saepuloh usai menyerahkan bantuan.

Menurutnya, bantuan sembako ini mungkin tidak seberapa, tetapi setidaknya dapat meringankan beban hidup penerima dan melihat mereka tersenyum.

Perjuangan Hidup Pasangan Lansia

Penerima bantuan, Yayah, adalah satu-satunya tulang punggung keluarga sejak suaminya jatuh sakit. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, ia bekerja serabutan sebagai pencuci pakaian dan pemulung. Penghasilannya sangat tidak menentu, berkisar Rp50.000 setiap dua hari.

“Saya tidak punya anak, saya berjuang sendiri. Hanya mengandalkan Kartu Indonesia Sehat (KIS), itu pun sekarang tidak bisa dipakai,” kata Yayah dengan pilu.

Respons Pemerintah Setempat

Menanggapi kondisi tersebut, Deden Kuswandi, yang didampingi oleh Ketua LPM dan Staf Kelurahan Solokpandan, mengakui bahwa pihak kelurahan telah melakukan berbagai upaya untuk membantu pasangan ini.

“Mengapa mereka tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah? Kendala utamanya adalah data mereka tidak terdaftar dalam database pemerintah,” jelasnya.

Kegiatan ini diharapkan dapat mempererat tali silaturahmi dan menciptakan kedekatan dengan masyarakat, khususnya warga yang paling membutuhkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *