Khawatir Masyarakat Tak Harmonis Pemdes Jatisari Gelar Cipkon Tentram Tertib di Wilayahnya

banner 468x60

Cianjur | Bertujuan ingin menciptakan situasi tentram dan tertib di wilayah Desa Jatisari, Kecamatan Sindangbarang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Kepala Desa bersama Babinsa beserta perangkat desanya melaksanakan upacara apel/pagi di halaman desanya, Kamis 28/03/2024 sekira pukul 07.30 WIB.

Diketahui ketentraman dan ketertiban merupakan suatu keadaan dinamis yang diharapkan oleh setiap lapisan masyarakat dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Karen apabila kawasan permukiman desanya aman dan nyaman hal tersebut merupakan tujuan dan sasaran SDGs Desa.

SDGs adalah singkatan dari Sustainable Development Goals, didalamnya menjaga ketentraman dan ketertiban serta mendamaikan perselisihan masyarakat di desa dan itu semua merupakan kewajiban dari pemerintahan desa, terutama kepala desa dalam melaksanakan tugasnya.

Menurut Kepala Desa Jatisari Subarjah, mengatakan, hal ini merupakan perwujudan dalam membina kehidupan masyarakat desa agar dapat hidup lebih aman, tertib, damai dan tentram di bulan suci ramadhan kali ini (Khususnya).

“Nah, dalam hal inilah peran serta pemerintah desa dalam memelihara ketentraman dan ketertiban di Desa Jatisari ini harus diprioritaskan, serta harus mengetahui kendala yang dihadapi pemerintah desa dalam memelihara ketentraman dan ketertiban di desanya itu,” katanya.

Ia melanjutkan, adapun tujuannya adalah untuk mengetahui dan menganalisis peran pemerintahan desa dalam memelihara ketentraman dan ketertiban di Desa Jatisari, Kecamatan Sindangbarang, Kabupaten Cianjur tersebut.

“Dalam hal ini menunjukkan bahwa pemerintah Desa Jatisari telah melaksanakan perannya dalam memelihara ketentraman dan ketertiban di desa dengan melaksanakan kebijakan hukum dan melakukan strategi penyelesaian sengketa secara kekeluargaan, dan pemerintah desa menangani seluruh gangguan ketentraman dan ketertiban yang terjadi di desa,” pungkasnya.

Sementara itu, menurut Babinsa Desa Jatisari Serda Iyus Ruswandi, mengatakan, dalam pelaksanaanya pemerintah desa memiliki beberapa kendala seperti masyarakat yang kurang paham terhadap hukum, kemudian sarana dan prasarana yang tidak memadai serta lingkungan setempat.

“Dengan adanya upacara apel pagi setia hari Senin itu, kami berharap semua bisa melakukan cipta kondisi agar terjalinnya keharmonisan sesama umat di bulan suci Ramadhan ini,” tambahnya menuturkan.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *