Cianjur | Kemerdekaan RI Ke-79, tampaknya belum dirasakan masyarakat Cianjur, hal tersebut terlihat dengan buruknya pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang Cianjur.
Dari temuan dilapangan, ditemukan adanya pasien diatas belangkar yang disimpan diluar dekat pintu tangga tempat pendaptaran, hingga terkesan diabaikan. Padahal sejatinya orang dibawa ke RS adalah untuk mendapatkan perawatan medis.
Salah seorang warga Cianjur Rafael (18) mengungkapkan, kekecewaannya atas pelayanan RS milik pemerintah daerah itu. Pihaknya mengaku sedari awal pendaftaran sudah merasa kesulitan.
“Dari mulai daftar antrian saja saya sudah sulit karena harus online, sementara orang yang saya bawa ini sudah lanjut usia,” ungkap Rafael, Sabtu 17/08/2024.
Tak hanya sampai disitu, di RSUD tersebut juga ditemukan adanya kamar mandi yang tidak terawat, selain kotor tercium bau busuk juga.
“Perawatan kamar mandinya juga terkesan jorok sehingga tercium bau busuk yang membuat kenyamanan pasien dan keluarganya merasa tidak nyaman,” paparnya.
Rafael juga mengeluhkan, bahwa dirinya tidak mengetahui kalau diperiksa ke poli klinik itu harus ada kuotanya.
“Ke poli klinik saja diberikan kuota belum lagi harus daftar online, dengan seperti itu jelas hanya mempersulit warga untuk mendapatkan pelayanan kesehatan,” keluhnya.
Ia menyambungkan, terkait adanya satu pasien diatas belangkar yang terkesan diabaikan karena disimpan diluar dekat pintu tangga tempat pendaptaran, menurutnya itu sangat tidak etis.
“Kalau menurut saya itu harus menjadi bahan evaluasi pihak rumah sakit yang pelayanannya akan menjadi sekelas internasional. Pasien datang ke RS itu kan untuk mendapatkan perawatan medis pak (Red*),” sambungnya.
Dihubungi terpisah, Direktur RSUD Sayang Cianjur Dr Irvan Nur Fauzy lebih memilih bungkam bahkan tidak merespon wartawan untuk mengklarifikasi hal itu.
Diketahui pimpinan RSUD Sayang Cianjur saat ini dipimpin oleh direktur baru yang mempunyai basic mumpuni karena diberangkatkan dari Dinas Kesehatan sebagai kepala dinas kesehatan.
Namun sangatlah disayangkan yang ada bukannya menambah citra kredibilitas pelayanan semakin membaik, tetapi pelayanannya malah semakin memburuk.