Kendaraan yang digunakan Kepala Desa Mekarsari sesaat setelah terjadi laka tunggal di Cianjur selatan. (Foto: Rhamdani).
Cianjur | Sebuah kecelakaan tunggal menewaskan Kepala Desa (Kades) Mekarsari, Kecamatan Agrabinta, Teguh Pradita, dan istrinya, Lia Fatmawati, seorang bidan P3K yang baru diangkat 24 hari lalu. Kejadian ini menggemparkan warga dan mengundang duka mendalam dari seluruh kepala desa se-Kabupaten Cianjur.
Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Cianjur, Beni Irawan, menyampaikan belasungkawa atas musibah tersebut.
“Kami semua berduka. Semoga almarhum dan almarhumah diterima amal ibadahnya dan menjadi ahli surga. Keluarga yang ditinggalkan semoga diberi kesabaran dan keikhlasan,” ujarnya.
Menurut Beni, kecelakaan diduga terjadi karena faktor kelelahan dan pergantian pengemudi.
“Almarhum Teguh mungkin kelelahan, sehingga menyerahkan kemudi kepada istrinya. Namun, istri yang mengemudi kemungkinan kaget dengan kecepatan mobil, sehingga kehilangan kendali,” jelas Beni.
Korban sebelumnya diketahui berada di Cibubur sekitar pukul 03.00 WIB, namun belum jelas apakah mereka melewati Puncak atau Tol Cipularang saat pulang.
“Saya mendapat informasi dari Danramil pagi ini bahwa terjadi kecelakaan tunggal di Sindangbarang. Jalan lurus menuju Agrabinta seharusnya aman, perjalanan normalnya sekitar satu hingga satu setengah jam,” tambah Beni.
Kecelakaan terjadi di jalur menuju Agrabinta, di mana mobil yang dikemudikan oleh Lia Fatmawati (istri almarhum Teguh) diduga kehilangan kendali akibat kecepatan tinggi.
“Dugaan sementara, almarhum Teguh sudah lelah, lalu digantikan oleh istrinya,” pungkas Beni.
Diketahui Lia Fatmawati merupakan bidan yang bertugas di Puskesmas Agrabinta dan baru saja diangkat sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).
Kepergian keduanya meninggalkan duka mendalam bagi rekan kerja, warga Mekarsari, dan seluruh masyarakat Cianjur.
Saat ini pihak berwajib masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan, sementara jenazah korban telah dibawa ke rumah sakit terdekat untuk proses lebih lanjut.***








