Hasil Uji Tanah Petani Cidadap dan Susukan Jadi Temuan Mengejutkan
Cianjur | Hasil uji tanah yang dilakukan oleh Pupuk Indonesia di wilayah pertanian Cidadap dan Susukan, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, mengungkap fakta mengejutkan, kondisi tanah para petani sudah agak asam dengan kandungan unsur hara yang tidak seimbang.
Kegiatan bertajuk Rembuk Tani Makmur Bersama Indonesia ini digelar pada 14 April 2025 di dua lokasi, yakni Kampung Citamiang, Desa Cidadap, dan Desa Susukan. Kegiatan ini diikuti puluhan petani dari Kelompok Tani (Poktan) Sinar Makmur Tani dan Poktan Ciherang.
Dalam kegiatan ini, Pupuk Indonesia melalui tim Mobil Uji Tanah memberikan edukasi serta layanan uji tanah gratis kepada petani.
Alfi dari Tim Mobil Uji Tanah mengatakan Hasil uji menunjukkan bahwa tanah di lahan Poktan Sinar Makmur Tani memiliki pH 5-6, tergolong agak asam, dengan kandungan nitrogen rendah, pospat dan kalium tinggi, serta bahan organik hanya 1,8 cm masih di bawah standar ideal 2 cm.
“Sementara itu, lahan milik Poktan Ciherang menunjukkan hasil lebih baik. Meskipun pH tanah juga 5-6, kandungan nitrogen, pospat, kalium, dan bahan organik mencapai 2,4 cm, tergolong baik dan cukup mendukung pertumbuhan tanaman.”ucap Alfi
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh tim ahli dari Pupuk Indonesia, yaitu Ade Perta dan Alfi, yang menyampaikan materi terkait pentingnya keseimbangan unsur hara. Mereka juga menekankan bahwa pH ideal untuk pertanian adalah 6-7.
Jika di bawah atau di atas angka itu, maka tanah memerlukan perbaikan terlebih dahulu sebelum dilakukan pemupukan.
Seorang petani, Mamat, mengungkapkan pengalamannya yang semula mengira pupuk urea tidak cocok untuk sawahnya. Namun, setelah mendapatkan edukasi dari Ade Tim mobil Uji Tanah, diketahui bahwa masalahnya bukan pada jenis pupuk, melainkan dosis yang digunakan terlalu tinggi serta tingkat keasaman tanah yang belum diperbaiki,” kata Ade.
Menurut Yayang Hendra Gunawan, Ketua Poktan Sinar Makmur Tani, kegiatan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman petani soal pentingnya uji tanah sebelum pemupukan.
“Ini bisa jadi langkah awal menuju pertanian yang lebih modern dan berkelanjutan di Cianjur,” ujarnya.
Hal senada diungkapkan Saepul Huda dari Poktan Ciherang. Ia berharap program seperti ini terus berlanjut agar para petani semakin terampil dan cerdas dalam mengelola lahannya.
Melalui edukasi dan pendampingan berkelanjutan, para petani diharapkan dapat menerapkan pemupukan yang tepat sesuai dengan kondisi tanah masing-masing. Pupuk Indonesia menegaskan komitmennya untuk terus mendukung petani melalui layanan mobil uji tanah serta program-program berorientasi hasil dan keberlanjutan.***








