Fraksi PKB DPRD Cianjur Gelar Diskusi “Menata Cianjur Kita”

Fraksi PKB DPRD Cianjur Gelar Diskusi “Menata Cianjur Kita”, Bahas Pembangunan dan Daya Saing Daerah. (Foto: metropuncak.com).

Cianjur | Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Cianjur menggelar diskusi bertajuk “Menata Cianjur Kita” pada Sabtu (31/05/2025). Acara yang dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Cianjur, H. Abi Ramzi, ini menghadirkan sejumlah narasumber kompeten, di antaranya:

1. Dr. Herlan Firmansyah (Dosen Universitas Suryakencana Cianjur),

2. Dr. Budi Rahayu Toyib (Asisten Daerah II Pemkab Cianjur),

3. Fuad Faisal (Ketua F-PKB DPRD Kabupaten Cianjur),

4. Syauqi Robani (Chairman Edelweiss Healthcare Group).

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Bupati Cianjur, H. Abi Ramzi, para pejabat eselon II, seluruh anggota F-PKB, serta kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) se-Kabupaten Cianjur.

Wakil Bupati: Masih Banyak PR Pembangunan

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Abi Ramzi mengungkapkan alasan dirinya maju dan memenangkan Pilkada 2024, salah satunya karena masih banyak pekerjaan rumah (PR) pembangunan yang harus diselesaikan.

“Contohnya, Indeks Pembangunan Masyarakat masih banyak yang perlu diperbaiki. Hal ini sejalan dengan jargon pembangunan Cianjur saat ini, yaitu ‘Cianjur Berjaya’,” ujarnya.

Ia menegaskan, pembangunan harus berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, termasuk dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.

Kang Lepi: Cianjur Butuh Akselerasi Pembangunan

Wakil Ketua DPRD Cianjur sekaligus Ketua DPC PKB Kabupaten Cianjur, Lepi Ali Firmansyah (yang akrab disapa Kang Lepi), menyatakan bahwa kekuasaan harus dimanfaatkan untuk melakukan lompatan akselerasi pembangunan.

“Politik adalah seni pengambilan keputusan, pendistribusian, dan alokasi sumber daya. Sebagai politisi, kami harus menetapkan skala prioritas dengan tepat,” tegasnya.

Diskusi “Menata Cianjur Kita” sengaja diangkat karena beberapa persoalan mendasar, antara lain:

1. Rendahnya pendapatan per kapita masyarakat Cianjur dibandingkan kabupaten/kota lain di Jawa Barat.

2. Minimnya pembangunan SDM, termasuk lamanya waktu sekolah anak-anak di Cianjur yang masih di bawah rata-rata.

3. Tingginya angka kemiskinan, di mana pendapatan per kapita masih di bawah standar Bank Dunia (USD 2,5/hari).

4. Daya saing rendah, dengan realisasi investasi asing yang baru mencapai Rp 326 triliun.

“Kita butuh lebih banyak investasi. Jika perlu, gelar karpet merah untuk investor yang ingin berkontribusi membangun Cianjur,” tandas Kang Lepi.

Kolaborasi untuk Cianjur yang Lebih Maju

Diskusi ini diharapkan menjadi langkah awal untuk merumuskan strategi pembangunan yang lebih terarah, melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk akademisi, birokrat, dan pelaku usaha.

“Dengan sinergi antara pemerintah, DPRD, dan masyarakat, kami yakin Cianjur bisa lebih maju dan berdaya saing,” pungkas Fuad Faisal, Ketua F-PKB DPRD Cianjur.

Acara ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif antara peserta dan narasumber, serta komitmen bersama untuk terus mendorong pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *