Cianjur | Dinas Sosial Kabupaten Cianjur bersama operator Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation (SIKS NG) serta pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) melakukan pemutakhiran data.
Acara tersebut berlangsung di Aula Desa Sukamanah, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu 19/062024, pagi.
Koordinator Kabupaten PKH Ahmad Yani Sopian mengatakan, alasan dilakukannya pemutakhiran data, karena di Cianjur itu sekarang sudah tidak bisa mengusulkan data lantaran DTKSnya itu sudah full.
“Nah, makanya kita genjot supaya si data-data yang sampah atau tidak layak itu dikeluarkan dari DTKS,” katanya.
Disinggung terkait adanya oknum-oknum perangkat desa yang bermain dalam program penerima bantuan, Koordinator Kabupaten PKH menjawab, kalau pengajuan itu berdasarkan musdes, jadi data ini sebetulnya datang dari DTKS pusat dengan SIKS NG.
“Data-data yang sekarang ini memang sudah ada yang tidak layak bantuan seperti adanya data yang sudah meninggal. Sehingga kemarin dimutakhirkan tapi muncul kembali, maka kita bersama Dinas Sosial masif supaya dikeluarkan dari DTKS yang lama, karena kasihan banyak antrian-antrian DTKS yang tidak mendapatkan bansos,” jawabnya.
Ahmad Yani menuturkan, kalau di program PKH pihaknya memang ada family support system, supaya yang sudah merasa mapan itu bisa keluar dari program PKH, untuk seperti itu pun, tentunya banyak sekali kendala karena tidak sedikit KPM yang tidak mau dikeluarkan dari DTKS.
“Maka dari itu, sekarang Bupati Cianjur dengan Dinas Sosial gencar kepada masyarakat serta perangkat-perangkat desa untuk mengadakan sosialisasi terkait hal tersebut. Karena kalau pendamping PKH itu sudah dari dulu, mengeluarkan data-data dan yang digenjot oleh pemerintah sekarang itu data sembako pangan serta program-program lainnya yang masuk di DTKS,” tuturnya.