Cianjur | Prihal dana stimulan gempa tahap 4, terkait statement bupati di salah satu media online tidak sesuai fakta.
Menurutnya bupati Cianjur menyalahkan masyarakat itu sangat disesalkan, dimana menurut Jaringan intelek tual muda (JIM), dalam Bupati Cianjur yang terindikasi lebih fokus untuk menangkan menantunya menjadi caleg.
“Justru pemerintah daerah (Pemda) sendiri yang menjadikan korban Gempa Cianjur yang sudah 16 bulan menderita dan belum selesai sampai saat ini. Pemkab Cianjur hanya melemparkan masalah pada administrasi yang seharusnya bisa diselesaikan serta menyalahkan pemerintah pusat bahwa belum ada uang dari pusat”. ucap JIM.
Ironisnya lagi Bupati Cianjur malah fokus berkampanye untuk mementingkan menantunya yang mencalonkan anggota DPR RI dengan regulasi penekanan terhadap Aparatur Sipil Negara (ASN) dilingkungannya, selain itu juga para kades seolah diintimidasi untuk mengarahkan suara di setiap TPS dengan cara money politik.
Dikatakan Bupati Cianjur di salah satu media online,’ “Berdasarkan fakta di lapangan adanya satu keluarga yang tinggal di rumah yang sama, namun membuat pengajuan lebih dari satu rumah, yang tinggal serumah, orangtuanya mengajukan terus anaknya juga mengajukan. Ia pun khawatir, bilamana ketahuan, masyarakat diminta mengembalikan uang tersebut oleh Pemerintah Pusat,” kata Bupati dalam pemberitaan media online yang Ketua Jaringan intelek tual muda (JIM), Alief Irfan.
Sementara itu, saat ditemui metropuncak.com, Selasa 20 Februari 2024, warga Kp. Cisaat RT. 002/009 Desa Sabandar Kecamatan Karangtengah, kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Enung Ratna Komala, mengatakan, sejauh ini kami bersama warga lainnya masih banyak yang belum mendapatkan dana stimulan tersebut, mulai tahap 1,2, 3, apalagi tahap 4.
“Karena belum dapat kejelasan bantuan, sehingga kami mendatangi kantor desa, tapi yang ada malah kepala desanya tidak mau menanggapi,” kata dia.
Menyikapi hal itu, Ketua Jaringan Intelektual Muda (JIM) saat ditanya terkait stimulan dana gempa tahap empat di Kabupaten Cianjur, pihaknya merasa sangat kecewa kepada statement Bupati, “Bilamana ada masyarakat yang seperti itu, kan ada pihak APH dan yang terkait, kenapa bupati sendiri yang repot, kami berharap bupati Cianjur jangan terus menerus menghegemoni masyarakat korban gempa,” tegasna menutup wawancara kepada wartawan.