Cianjur | Hari pertama penggarapan Film semi dokumenter yang berjudul Tragedi Di Kota Santri sebagai bentuk reportase jurnalistik yang bertujuan menggali, mengungkap dan merekonstuksi dari sebuah peristiwa bencana alam gempa bumi yang terjadi di Cianjur, di mulai.
Gempa bumi yang telah menghancurkan ribuan rumah warga serta fasilitas umum yang sangat memilukan ini, selain banyak mendapatkan empati dari masyarakat luas kejadian tersebut menjadi duka bagi kita semua.
Film semi Dokumenter ini, di laksanakan di jalan raya Cianjur Puncak kilo meter 3, Mekarsari Cianjur, selain menjadi catatan jurnalistik diharapkan bisa menjadi bukti autentik dari sebuah perjalanan waktu dan juga menjadi coretan sejarah sebagai dokumentasi pemerintah khususnya Kabupaten Cianjur yang bisa dijadikan kajian edukasi dan evaluasi penting yang di dokumentasikan lewat media audio visual yang efektif dalam menyampaikan gagasan. Sehingga kedepan bisa di jadikan sebagai dokumentasi yang sangat berharga serta di jadikan hikmah di balik peristiwa yang terjadi.
Semoga film ini mendapat animo dan apresiasi dari segenap insan yang ada di muka bumi.
Tim kreatif yang sudah terlibat dalam produksi pembuatan film ini. Kita ucapkan terima kasih banyak yang sebesar-besarnya, dimana mereka sudah peduli dan memberikan dorongan moril maupun materil bisa berjalan sesuai ekspetasi.
Menurut Yudi Akbar sebagai sutradara menyampaikan, film semi dokumenter yang berjudul Tragedi Dikota Santri ini sebuah karya jurnalistik untuk dijadikan sebuah tontonan sekaligus menjadi tuntunan yang dapat dijadikan coretan sejarah bagi seantero warga Cianjur dan dapat dijadikan dokumentasi untul pemerintah cianjur.
“Karya jurnalistik ini diharapkan akan menjadi tontonan yang akan menjadikan tuntunan dalam mengenal Cianjur lebih dalam lagi,” katanya.
Sebagai penulis scenario Anto Erlangga menuturkan, casting pemain yang berlatar belakang dengan peristiwa bencana gempa, scene cyber jabar sekaligus jurnalist yang sudah peduli terhadap film ini sekaligus laporan peristiwa yang terjadi di kota cianjur.
“Kita sengaja untuk pemeran film yang kita pakai tidak menggunakan artis ternama, melainkan kita mengembangkan bakat warga lokal cianjur. Adapun pada casting ini rencananya akan dijalankan pada bulan Mei nanti yang tempatnya ada di beberapa lokasi peristiwa,” tuturnya.
Gempa dahsyat yang menjadi catatan sejarah warga Cianjur, sebagai jurnalistik kami terpanggil untuk berkreasi dalam film ini, sekaligus menggali potensi masyarakat terkait perfilman.”Sehingga dalam pembuatan film ini, semua dilibatkan dalam seluruh stakeholder yang ada di Kabupaten Cianjur,” tutupnya.