BUMD Dinilai Tak Berkontribusi Optimal, Pemda Diminta Evaluasi Serius. (Rhamdani).
Cianjur | Rancangan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD Cianjur 2026 kembali memantik kritik terhadap kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Empat BUMD di wilayah ini dinilai belum memberikan kontribusi maksimal bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD), bahkan cenderung menjadi beban keuangan daerah.
Dalam dokumen KUA-PPAS 2026, Pemda Cianjur masih mengandalkan strategi normatif seperti digitalisasi pajak dan pemutakhiran objek pajak. Namun, tidak ada langkah konkret untuk mendorong BUMD meningkatkan kinerja. Padahal, empat BUMD Perumdam Tirta Mukti, PT BPR Cianjur Jabar, LKM Ahlakul Karimah, dan PT Cianjur Sugih Mukti seharusnya bisa menjadi tulang punggung PAD.
Fakta di lapangan justru menunjukkan sebaliknya:
Perumdam Tirta Mukti,menerima penyertaan modal Rp 6,8 miliar, tetapi laba bersihnya hanya Rp 1,5 miliar.
PT BPR Cianjur Jabar,memiliki kas Rp 1,9 miliar, jauh dari standar likuiditas sehat.
LKM Ahlakul Karimah, stagnan dengan kas Rp 1 miliar.
PT Cianjur Sugih Mukti, malah minus Rp 3,8 miliar, memunculkan tanda tanya besar atas pengelolaannya.
Aliansi BEM Cianjur menilai Pemda kurang serius mengoptimalkan BUMD. Fauzi Rohmat, Koordinator Aliansi, menegaskan BUMD bukan tempat menyalurkan modal tanpa pertanggungjawaban.
“Harus ada target jelas, evaluasi berkala, dan sanksi jika gagal. Kalau terus seperti ini, lebih baik dialihkan ke swasta atau dikelola dengan manajemen baru yang kompeten,” ujarnya, Selasa 12 Agustus 2025.
Ia juga mendesak Pemda untuk berhenti mengandalkan retorika digitalisasi tanpa aksi nyata.
“Kalau BUMD hanya jadi beban, apa gunanya? Masyarakat butuh kontribusi nyata, bukan sekadar laporan administratif,” tegasnya.
Kondisi ini harus menjadi perhatian serius Bupati Cianjur sebagai pemilik BUMD. Tanpa perubahan signifikan dalam tata kelola, BUMD akan terus menjadi beban fiskal, bukan penggerak ekonomi daerah. Masyarakat menunggu langkah tegas apakah Pemda akan merevitalisasi BUMD atau membiarkannya terus menjadi masalah?. ***








