BOMERO CITYWALK Peringatan Terakhir untuk Para Pedagang. (Foto: Rhamdani).
Cianjur | Suasana di kawasan Bomero Citywalk mulai memasuki babak akhir. Setelah melalui beberapa tahap peringatan, Pemerintah Kabupaten Cianjur, melalui Satpol PP, akhirnya mengeluarkan Surat Peringatan Ketiga (SP3) bagi para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang masih bertahan di lokasi tersebut, Kamis (6/11/2025).
Para pedagang kini hanya punya sisa waktu hingga 10 November untuk secara sukarela menyingkirkan lapak mereka. Jika tidak, esok harinya, pada 11 November, langkah tegas berupa penertiban lapangan akan dijalankan.
Djoko Purnomo, sang Kepala Satpol PP dan Damkar Cianjur, menggambarkan situasi ini sebagai “fase akhir” dari sebuah proses panjang.
“Alhamdulillah, tahapan yang kami rencanakan dari jauh-jauh hari kini sudah sampai di ujung. SP3 ini adalah peringatan terakhir kami. Harapan besar kami, semuanya berjalan tertib dan lancar,” ujarnya, Kamis (6/11/2025).
Menjawab kekhawatiran, Djoko menegaskan bahwa relokasi tidak hanya soal penertiban. Pihaknya mengklaim telah menyiapkan skema pendampingan.
Bantuan logistik dari Baznas, para donatur, dan pihak-pihak peduli lainnya disebut telah disiapkan untuk meringankan beban para PKL yang terdampak. “Mudah-mudahan ini bisa menjadi penyejuk di tengah proses yang berat,” tambah Djoko.
Untuk mengamankan proses penertiban, Satpol PP akan menurunkan 90 personelnya. Mereka tidak sendiri; satu regu Damkar, serta unsur Polsek, Koramil, hingga perangkat desa setempat akan turun untuk memastikan segala sesuatunya terkendali.
Dengan nada tegas, Djoko mengingatkan, “Kami di sini untuk menjalankan aturan. Jika ada aksi anarkis atau provokasi yang mengganggu ketertiban, kami akan bertindak tegas. Titik, “.
Di akhir pernyataannya, Djoko kembali membuka pintu dialog, namun dengan catatan. Ia mengimbau para pedagang untuk menyampaikan aspirasi melalui jalur yang resmi dan tidak mudah terpancing oleh isu-isu yang belum jelas kebenarannya.
“Silakan suarakan pendapat dengan cara yang benar. Pemerintah masih membuka ruang komunikasi, meskipun proses penertiban harus tetap berjalan sesuai jadwal,” tutupnya, mengakhiri perbincangan yang meninggalkan tanda tanya besar akankah minggu depan berjalan mulus, atau justru memicu gelombang baru gejolak?.








