Cianjur | Haol ke-8 almarhum KH Miftah Papasiran Desa Hegarmanah, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, berikan keberkahan bagi ratusan pedagang yang berjualan di sekitar area haol.
Ratusan pedagang yang berjualan aneka ragam makanan, minuman, pakaian, minyak wangi, kecantikan, mainan, accessories dan jajanan khas Cianjur selama sepekan mangkal berjejer pinggir jalan menuju makom almarhum KH Miftah yang tak jauh dari komplek Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Ulum, laris manis.
Selama haol para pedagang tak pernah sepi pembeli, mereka selalu dikunjungi penjiarah makam almarhum KH Miftah yang datang silih berganti dari berbagai peloksok desa dan kota yang ada di Jawa Barat, beramai-ramai bah pasar tradisional.
Sekretaris Desa (Sekdes) Hegarmanah Iyus Firja Yusman (55) mengatakan, pihkanya mengaku tiap hari berkunjung ke tempat haulnya KH Miftah, karena selain ikut berjiarah ngaji Qur’an sekaligus memantau dan jaga keamanan bersama anggota Linmas desa.
“Hasil pantauan di lokasi para pedagang yang berjualan mayoritas warga setempat ditambah pedagang pakaian yang berasal dari luar Kecamatan Bojongpicung dan Ciranjang, mereka terlihat laris manis jualannya,” kata Iyus, Kamis 05/09/2024.
Pihaknya pun merasa bersyukur atas berlangsungnya haol yang selalu di gelar setiap tahunnya, secara tidak langsung sudah membuka peluang usaha untuk mengais rezeki, bisa jadi itu salah satu keberkahan meninggalnya seorang Kiyai, kendati sudah tiada tapi masih berdampak positif bagi bagi warga.
“Mungkin itu jadi ciri meninggal dunianya seorang Kiyai, biarpun jasadnya sudah tiada tapi dampak positif bagi banyak orang sangat terasa membawa hikmah bagi kita semua,”ucapnya.
Salah seorang pedagang pakaian muslim Lukman Nurhakim (50) warga Cianjur mengaku, pihaknya berterimakasih karena selama acara haol KH Miftah Papasiran digelar, pakaian yang dijualnya itu bisa dikatakan laris manis hingga pendapatan omset perharinya cukup memuaskan.
“Alhamdulillah selama berjualan pakaian muslim diacara haolan ini cukup memuaskan laku pesat, karena banyaknya pengunjung dari berbagai daerah, kemudian juga para penjiarah ini tidak hanya menyerbu penjual pakaian saja, tetapi pedagang lainnya pun terlihat laris manis jualannya,”tambahnya.