Cianjur| Akibat intensitas hujan yang cukup tinggi dan lapuk termakan usia, rumah panggung milik Nenek Satih (60) warga Kampung Citeureup RT 02/05 Desa Kertajaya, Kecamatan Tanggeung, Kabupaten Cianjur Jawa Barat, nyaris ambruk hingga tidak layak untuk dihuni.
Diketahui Nenek Satih tinggal satu rumah bersama anaknya Jana (40) yang memiliki kelainan jiwa.
Setiap hari Nenek Satih bekerja kuli di sawah kebun dan untuk makan sehari-harinya, itupun bila ada yang menyuruhnya. Namun apabila tidak ada, perempuan paruh baya itu hanya mengandalkan belas kasihan orang lain.
Ketua PK Golar Kecamatan Tanggeung Dadang menjelaskan, setelah mendengar informasi dari tetangganya bahwa Nenek Satih tinggal di rumah tidak layak huni (Rutilahu), dengan kondisi gentingnya saja banyak yang bocor dan rumahnya pun nyaris ambruk.
“Tadi pagi saya melihat Nenek Satih keliling kampung menawarkan kain sarung miliknya untuk makan,”kata Dadang, Sabtu 07/12/2024.
Menyikapi hal tersebut, pihaknya langsung mendatangi rumah Nenek Satih, setelah dilihat kondisi rumahnya ternyata benar adanya nyaris ambruk dan untuk sementara pihaknya memberikan10 Kg beras, makanan ringan dan sedikit uang untuk keperluan makan lainnya.
“Awalnya saya mendengar adanya informasi tersebut, karena penasaran saya bersama istri datang ke rumah Nenek Satih sambil membawa sedikit beras makan ringan dan satu helai tikar, kondisi rumahnya memang memperihatinkan kalau datang hujan lagi khawatir ambruk,”terangnya.
Rumah rusak terdampak tanah longsor dan pergerakan tanah itu tidak sebanyak desa lainnya yang ada di Kecamatan Tanggeung dan penghuni rumah yang ambruk seluruhnya telah dievakuasi ke tempat yang dianggap aman, sedangkan rumah Nenek Satih bukan terdampak longsor atau pergerakan tanah melainkan akibat diguyur hujan, saat Nenek Satih tidak dievakuasi.
“Rumah Nenek Satih ini bukan terdampak longsor atau pergerakan tanah, tapi bangunan rumah sudah lapuk akibat dua hari dua malam diguyur hujan, hingga seluruh atapnya bocor sehingga sulit untuk berteduh di dalam rumah,”ucapnya menerangkan.
Sementara itu, Sekretaris Desa (Sekdes) Kertajaya Arif menyampaikan, mengenai rumah Nenek Satih tadi sore sudah dilihat sama perangkat desa dan memang benar adanya bahwa rumahnya nyaris ambruk, rencananya besok Nenek Satih beserta anaknya akan dievakuasi ke rumah tetangganya yang sekiranya dianggap aman.
“Nenek Satih sudah didata tadi sore dan bosok akan dievakuasi ke rumah tetangganya yang dianggap aman,’ ucapnya.
Ia menambahkan, bangunan rumah dan bangunan lainya yang terdampak di Desa Kertajaya itu kurang lebih sebanyak 70 unit bangunan rumah dan seluruh penghuninya telah dievakuasi ke rumah saudara dan tetangganya yang dianggap aman.
“Kami berharap, ada uluran tangan dari pemerintahan dan para dermawan untuk meringankan beban mereka yang terdampak bencana longsor dan pergerakan tanah,”tambahnya.***