Pembangunan dan Pengerukan Sedimen Saluran Irigasi di Cihea Disambut Antusias Warga. (Foto: Sam Apip).
Cianjur | Saluran irigasi Daerah Irigasi (DI) Cihea yang membentang dari Bendungan Cisuru, Desa Sukarama, Kecamatan Bojongpicung, hingga wilayah Kecamatan Ciranjang dan Haurwangi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, selama beberapa tahun terakhir belum mendapatkan perhatian serius dalam hal pengerukan sedimen.
Namun, kali ini Pemerintah melalui Balai Besar Wilayah Sungai Citarum (BBWS) Provinsi Jawa Barat melakukan pembangunan dan pengerukan sedimen saluran irigasi secara intensif dengan anggaran mencapai Rp 43 miliar. Proyek ini dikerjakan oleh pihak ketiga, yakni PT. SANGKURIANG KARYA SEMESTA.
Kehadiran proyek ini disambut positif oleh berbagai pihak. Pembangunan dan perbaikan Tanggul Penyangga Tanah (TPT), perbaikan pintu pembagi, serta pengerukan sedimen diharapkan dapat memperlancar aliran air dari hulu ke hilir sekaligus mencegah terjadinya banjir.
Kepala Desa Neglasari, Kecamatan Bojongpicung, Enci Nurhayati, S.IP., mengungkapkan rasa syukur atas dilakukannya pengerukan sedimen saluran irigasi, khususnya di wilayah Desa Neglasari. Menurutnya, saluran irigasi yang sebelumnya dangkal dan sering menyebabkan banjir kini akan kembali normal.
“Kami sangat bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Pusat, Provinsi, dan Pemkab Cianjur yang telah peduli terhadap pembangunan dan pengerukan sedimen saluran irigasi. Semoga aliran air menjadi lebih lancar dan terhindar dari banjir,” ujarnya.
Ia menambahkan, setelah pengerukan sedimen selesai, pihaknya meminta agar TPT yang rusak segera diperbaiki dan material sedimen segera dibuang, tidak disimpan di pinggir saluran agar tidak kembali terbawa aliran saat hujan.
“Kepada kontraktor, mohon agar pembangunan TPT segera dilaksanakan dan material sedimen langsung dibuang, jangan ditumpuk di pinggir saluran terlalu lama karena dikhawatirkan akan kembali terbawa air hujan,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua P3A Mitra Cai, Saepudin (50), menyatakan apresiasinya atas proyek pembangunan dan pengerukan sedimen saluran irigasi DI Cihea. Menurutnya, saluran yang selama ini dangkal akibat endapan sedimen tebal dan banyaknya TPT yang ambrol kini akan diperbaiki.
“Kami berharap ada kerja sama antara PT Sangkuriang dan kelompok tani P3A Mitra Cai, serta melibatkan tenaga kerja lokal dalam pengerjaannya,” ujarnya.
“Dengan adanya proyek ini, kami sangat bersyukur dan berterima kasih, namun mohon agar tenaga warga setempat juga dilibatkan,” pungkasnya.***








