Warga hendak menyebrangan menggunakan Bargas di sungai Citarum yang memisahkan Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Bandung Barat.
Cianjur | Kepala Desa Kertamukti, Cepi Agustina, mendesak pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten segera merealisasikan pembangunan jembatan gantung sebagai solusi permanen bagi warga Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Bandung Barat (KBB).
“Jembatan ini sangat dibutuhkan warga. Saat ini, satu-satunya akses menyeberangi Sungai Citarum sangat rawan dan menghambat mobilitas, terutama untuk keperluan pendidikan dan kesehatan. Di seberang sungai terdapat SMPN 3 Haurwangi, yang banyak siswanya berasal dari KBB. Mengandalkan perahu tidak hanya lambat, tetapi juga berisiko tinggi,” jelas Cepi, Kamis (11/7/2025).
Menurutnya, aspirasi ini telah lama disuarakan warga Desa Kertamukti (Cianjur) dan Desa Margaluyu (KBB). Ia berharap Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dan pihak terkait menanggapi hal ini sebagai kebutuhan mendesak demi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.
“Saya mewakili kedua desa memohon pembangunan jembatan gantung. Ini bukan sekadar keinginan, melainkan kebutuhan vital untuk menunjang aktivitas harian, seperti sekolah, berobat, atau berdagang,” tegasnya.
Cepi menambahkan, jembatan tersebut akan mempermudah akses antardaerah, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, serta mendukung kualitas pendidikan dan layanan kesehatan di perbatasan Cianjur-KBB.
Kendala Transportasi dan Beban Biaya
Warga Desa Margaluyu, Toto (47) mengaku warga terpaksa menyeberang dengan perahu bermesin atau rakit (Bargas). Padahal, mobilitas antar kabupaten sangat tinggi, seperti warga KBB yang berbelanja ke Pasar Ciranjang di Cianjur.
“Setiap hari, pulang-pergi naik perahu menghabiskan Rp20.000. Bagi kami, itu beban berat. Belum lagi eceng gondok yang sering menyumbat perahu, membuat perjalanan lebih lama dan berbahaya,” ujar Toto usai mengantar keluarganya berbelanja di penyebrangan Bargas.
Ia menekankan, anak-anak sekolah paling terdampak karena harus menyeberang setiap hari.
“Kami sangat berharap jembatan gantung segera dibangun agar perjalanan lebih aman dan efisien,” tambahnya.
Warga berharap pemerintah kabupaten, provinsi, dan pusat segera merespons aspirasi ini. Karen jembatan gantung dinilai sebagai solusi tepat untuk menghubungkan dua wilayah yang saling bergantung secara ekonomi dan sosial. ***








