Perpisahan dan Kenaikan Kelas PKBM Al-Hijriah Bojongpicung Bernuansa Tempo Dulu

Perpisahan dan Kenaikan Kelas PKBM Al-Hijriah Bojongpicung dengan Nuansa Tempo Dulu. (Foto: Sam Apip).

Cianjur | Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Al-Hijrah di Desa Jatisari, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menggelar acara perpisahan siswa kelas XII dan kenaikan kelas dengan konsep nostalgia tahun 80-an. Para siswa, guru, dan peserta didik lainnya tampil dengan pakaian sederhana ala era tersebut, menciptakan suasana yang unik dan penuh kenangan.

Tak hanya dari segi pakaian, acara ini juga dihiasi dengan berbagai pertunjukan kesenian tradisional Sunda, seperti Si Lengser, Jaipong, Calung, Pencak Silat, serta penampilan band yang membawakan lagu-lagu lawas. Hiburan tersebut berhasil menarik minat banyak orang dan menciptakan kemeriahan yang tak kalah dari acara modern.

Kepala PKBM Al-Hijrah, Wandi Ubaidillah, menjelaskan bahwa kegiatan ini diselenggarakan sebagai bentuk kepatuhan terhadap aturan Gubernur Jawa Barat yang melarang penyelenggaraan wisuda agar tidak membebani orang tua siswa. Sebagai gantinya, pihaknya mengadakan acara perpisahan dan kenaikan kelas dengan konsep hiburan bernuansa retro.

“Kami menggelar acara perpisahan dan kenaikan kelas dengan pakaian ala tahun 80-an, dilengkapi pertunjukan kesenian tradisional seperti Calung, Jaipongan, Pencak Silat, serta musik band dengan lagu-lagu tempo dulu,” ujarnya.

Menurut Wandi, selain lebih hemat biaya, kegiatan ini juga bertujuan mengenalkan kembali pakaian dan kesenian tradisional kepada generasi muda.

“Kami memperkenalkan pakaian wanita zaman dulu seperti kebaya dengan sarung panjang, celana cutbrai, jas, topi laken, serta baju salontreng. Ternyata, pakaian dan musik tradisional ini tidak kalah menarik dibandingkan gaya masa kini,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Desa Jatisari, Asep Prasida, mengapresiasi penyelenggaraan acara yang sederhana namun bermakna ini. Ia menilai kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (Kang Dedi), yang ditindaklanjuti oleh Bupati Cianjur, dr. Muhamad Wahyu, telah memberikan dampak positif bagi masyarakat.

“Kami berterima kasih kepada pengurus dan anggota PKBM Al-Hijrah yang telah menyelenggarakan acara perpisahan dan kenaikan kelas dengan sederhana tetapi meriah. Meski tanpa wisuda, acara ini justru lebih berkesan dan tidak membebani orang tua,” pungkasnya.

Acara ini menjadi bukti bahwa kemeriahan dan makna sebuah perayaan tidak selalu harus diwujudkan dengan biaya besar, melainkan melalui kreativitas dan pelestarian budaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *