Tim Advokat BHSI Laporkan Dugaan Oknum ASN Kemenag Kampanye Ke Bawaslu

banner 468x60

Cianjur | Seorang oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Cianjur berinisial YM, diduga telah turut berkampanye untuk paslon Bupati Cianjur yang berlangsung di Kampung Cibolangtengah RT. 005/001, Desa Mulyasari, Kecamatan Mande Cianjur, Selasa 29/10/2024.

Dugaan kampanye atau berpolitik praktis, oknum ANS tersebut dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Cianjur oleh tim kuasa hukum Koalisi BHSI berikut beberapa alat buktinya.

Berdasarkan informasi, oknum ASN Kemenag tersebut turut dalam kunjungan kampanye salah satu paslon dan berada dalam kepanitiaan atau panitia penyelenggara.

“Walaupun dia berdalih saat itu sebagai jabatan ketua RT setempat. Namun jabatan ASN nya pun melekat pada dirinya, dan pada saat itu yang bersangkutan masih menggunakan seragam kerja,”kata tim advokat BHSI, Suanjar kepada awak media, Selasa 05/11/2024.

Menyikapi adanya informasi pelaporan tersebut Ketua Bawaslu Cianjur, Asep Tandang mengatakan, mekanisme yang akan dilakukan adalah melakukan kajian awal memeriksa keterpenuhan syarat formil dan materil.

“Apabila memenuhi unsur, maka akan diregister sebagai laporan dugaan pelanggaran. Jika tak memenuhi syarat formil dan materil, maka akan menyampaikan kepada pelapor untuk melengkapi laporannya,” katanya.

Sebelumnya, viral ASN di lingkungan Kemenag Cianjur diduga melakukan pelanggaran netralitas ASN dan tindak pidana Pemilu. Dalam poto yang beredar, ada calon bupati (Cabup) beserta tim pemenangan.

Sementara, YM pun mengakui bahwa poto yang beredar tersebut merupakan dirinya, namun dia membantah telah melakukan kampanye.

“Kegiatannya pada Selasa 29/10/2024. Acara tersebut kebetulan berlangsung di belakang rumah dan saya sebagai ketua RT di lingkungan setempat,”kata YM saat dihubungi via ponsel.

Menurut YM, saat Paslon Bupati Cianjur tiba, tidak ada tokoh atau masyarakat lain yang menyambut. Sehingga dirinya disuruh menyambut kedatangan paslon tersebut.

“Sebenarnya saya sudah menolak tiga kali, tapi karena tidak ada tokoh dan masyarakat lainnya yang menyambut, lalu saya kebetulan sebagai ketua RT setempat, saya memberikan sambutan untuk beberapa menit,” ucapnya.

YM juga mengaku, saat itu memang sedang memakai seragam dinas, karena kebetulan mau mengambil berkas yang ketinggalan di rumah.

“Itu memang pas waktu jam kerja, saya pulang dulu ke rumah, karena ada berkas yang ketinggalan, namun pada saat yang sama, ada paslon bupati Cianjur datang dan kebetulan tidak ada tokoh atau orang yang menyambut. Sebagai ketua RT setempat ya saya yang menyambutnya,”tutupnya.***

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *