Cianjur | Berlangsung di Kantor Desa Nyalindung Cugenang Cianjur, Rabu 30/10/2024, relawan Posaba Desa Nyalindung mengikuti sosialisasi dan penyuluhan tanggap bencana.
Adapun yang mengisi materi pada kegiatan tersebut, pelaksana kegiatan mengundang pemateri dari BPBD Kabupaten Cianjur. Dengan turut hadirnya Camat Cugenang, relawan Posaba pun tampak antusias mengikuti kegiatan itu.
Kepala Desa Nyalindung Moh Zaenudin mengaku sangat mengapresiasi atas diadakannya sosialisasi dan penyuluhan tanggap bencana di desanya.
“Ya, berangkat dari pengalaman terjadinya gempa 5.6 2022 silam, tentunya mengundang keprihatinan yang sangat mendalam. Nah, dengan diadakannya sosialisasi dan penyuluhan tanggap bencana di Desa Nyalindung ini, saya sangat mengapresiasinya. Artinya dengan memiliki pembekalan yang cukup relawan Posaba ini, mereka harus siap menjadi garda terdepan saat terjadi bencana,”ungkap Moh Zaenudin, usai menghadiri acara tersebut.
Camat Cugenang Robbi Erlangga menjelaskan, kegiatan yang dihadirinyaa merupakan peningkatan kapasitas dari relawan tanggap bencana yang sudah dibentuk di Desa Nyalindung.
“Jadi yang sudah terlatih ini, kembali diberikan lagi materi untuk meningkatkan kapasitasnya dalam menangani bencana di Cugenang khususnya di Nyalindung ini,”kata Robbi, Rabu.
Masih dikatakan Camat Cugenang, di wilayahnya sudah ada 8 desa yang dibentuk tim siaga bencana.
“Kami dari pemerintahan Kecamatan Cugenang, tentunya secara periodik ada pembekalan seperti bimtek. Sehingga mereka tidak lupa dengan ilmu atau pelatihan yang sudah diterimanya, yang mana kedepan mudah-mudahan jika memang ada bencana alam di Kecamatan Cugenang mereka sudah siap siaga dan terlatih,”ucapnya.
Disinggung apakah pihak kecamatan akan membentuk tim siaga bagi desa yang belum terbentuk, Robby menjawab bahwa pembentukan ini sudah terbentuk kurang lebih selama 2 tahun oleh yayasan kemanusiaan Yakkum Emergensi Unit.
“Mungkin untuk sementara bagaimana yang 8 desa ini bisa memberikan ilmu-ilmu ke desa-desa yang belum, tapi sekarang tiap desa itu sudah punya tim siaga bencana seperti adanya Retana dan turunan-turunannya semisal keluarga tanggap bencana (Katana),”tutupnya.
Sebagai pemateri Wawan Setiawan dari BPBD Kabupaten Cianjur, kepada wartawan mengatakan, sosialisasi dan penyuluhan tanggap bencana tersebut sebetulnya program dari Destana Desa Nyalindung yang merupakan pengembangan dari Destana dan didalam Destana itu ada keturunan-keturunannya seperti Katana.
“Nah untuk Katana ini, dikarenakan tim siaga dari Desa Nyalindung sudah paham tentang mekanisme serta pelatihan-pelatihannya, jadi tinggal disampaikan kepada keluarganya masing-masing untuk mengurangi resiko bencana,”katanya.
Sebetulnya, lanjut Wawan, untuk upaya yang dilakukan Katana ini memang belum disampaikan, tapi waktu pembentukan Destana yang dibantu dengan YEU, jadi pasca bencana yang dilakukan pertama memasang rambu-rambu bencana, kemudian menentukan titik evakuasi menjadi titik kumpul serta pembuatan rambu-rambu kerawanan longsor diluar area tersebut.
“Mudah-mudahan dengan adanya sosialisasi dan pelatihan ini bisa diterapkan di daerah yang berpotensi atau zona rawan gempa bumi, seperti itu,”tandasnya.***








