Cianjur | Kamis 01/08/2024, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sindangbarang mulai beroperasi dan mulai hari ini sudah mulai menerima pasien. padahal kurang lebih satu tahun pembangunannya sempat mangkrak.
Menurut informasi pembangunan RSUD Sindangbarang menghabiskan anggaran Rp30 miliar yang bersumber dari Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah (APBD) Kabupaten Cianjur.
Bupati Cianjur, Herman Suherman mengatakan, meskipun belum ada fasilitas BPJS, namun warga kurang mampu masih bisa berobat dengan hanya membawa KTP dan keterangan kurang mampu dari pemerintah desa setempat.
“Yah, agar bisa melayani pasien BPJS kan harus ada akreditasi dulu dari instansi terkait. Karena RSUD ini masih baru maka kita akan menggunakan anggaran dari pemerintah melalui APBD untuk sementara waktu. Karena warga kurang mampu tetap harus dilayani dan digratiskan,” ujar Herman setelah peresmian RSUD Sindangbarang, di Desa Saganten, Kecamatan Sindangbarang, Rabu, 31/07/2024.
Masih dikatakan Herman, dengan beroperasinya RSUD Sindangbarang, dirinya berharap pemerintah pusat bisa mempercepat proses pendirian daerah otonomi baru (DOB) Kabupaten Cianjur Selatan.
“Ini memperlihatkan kalau kita mempersiapkan kebutuhan untuk pendirian DOB Cianjur Selatan. Wilayah perkantorannya sudah disiapkan, lalu RS juga sudah ada, tinggal nanti kita bangun untuk pendoponya,” jelasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, Yusman Faisal membenarkan anggaran yang digunakan untuk pembangunan RSUD Siandangbarang mencapai kurang lebih Rp30 miliar.
“Mulai dibangun pada 2017, pembangunannya butuh waktu tujuh tahun dan menghabiskan anggaran sekitar Rp30 miliar,” ungkap Yusman.
Selain itu, Yusman menyebut jika RSUD sudah memenuhi kesesuaian dengan standar pelayan dan sudah dinilai oleh tim visitasi dari Dinkes Provinsi Jawa Barat.
“Saat ini ada 56 kasur di rawat inap dan itu sudah memenuhi standar dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Kita juga beri akses untuk penyandang disabilitas, tiap pintu masuk kita buat ramp untuk kursi roda, termasuk di toiletnya,” ujarnya.
Yusman menilai, melihat rasio penduduk di Cianjur Selatan, maka kebutuhan RS di Sindangbarang sifatnya mendesak.
“Saat ini rasionya itu satu tempat tidur dibanding 500 penduduk. Maka kita butuh kurang lebih 5.000 tempat tidur,” ujarnya.
Dirinya memastikan jika semua kebutuhan baik intalasi pengelolaan air limbah (IPAL) dan pengolahan sampah B3.
Dengan resminya RSUD Sindangbarang, maka pemerintah memiliki empat rumah sakit umum. “Kita sudah punya RSUD Sayang Cianjur, Cimacan, Pagelaran dan terakhir Sindangbarang,” katanya.
Sisi lain, Plt Dirut RSUD Sindangbarang, Linda Lindiawati menagatakan jika RS tersebut sudah berstatus kelas D.
“Ada 56 tempat tidur untuk rawat inap, lalu 53 orang tenaga kesehatan, tiga dokter umum, dan satu dokter spesialis. Sementara ini bru ada tiag poli yaitu Poli Umum, Poli Anak, dan Poli Penyakit Dalam,” ungkap Linda.