Orangtuanya Diintimidasi Jangan Lapor Usai Anaknya Jadi Korban Dugaan Perundungan Saat MPLS

banner 468x60

Cianjur | Salah satu siswi baru di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Sindangbarang, berinisial AD (12) diduga jadi korban bullying alias perundungan dan tindak kekerasan oleh salah satu siswi saat berlangsungnya Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

Pasca kejadian itu, AD hingga kini mengalami trauma berat hingga susah untuk buang air kecil.

Salah satu keluarga AD yang enggan disebutkan namanya mengatakan, kejadian bermula saat AD mengikuti kegiatan fashion show di masa MPLS. Korban (AD) langsung dihampiri salah satu siswi lainnya tanpa ada ucapan apapun, langsung melakukan tindakan dugaan penganiayaan.

“Pelaku ini langsung melakukan pemukulan dibagian punggung, tepatnya punggung bawah dekat pantat sebanyak lima kali. Bahkan sebelumnya setiap AD jajan suka diambil sama si pelaku ini,” kata dia, Sabtu 20/7/2024.

Sebelum kejadian, pelaku sudah diingatkan oleh teman-temannya jangan sampai ada kekerasan fisik. Namun hal tersebut malah terjadi pada keponakannya itu sekarang mengalami trauma berat pasca kejadian itu.

“Sekarang AD trauma. Terlihat dari raut mukanya yang mendadak murung. Kemarin AD sempat mengalami kesakitan kalau kencing, mungkin gara-gara dipukul bagian punggung,” terangnya.

Menurutnya, pihak kepolisian sempat melakukan mediasi. Namun ia sempat mempertanyakan sikap dari pihak sekolah yang seolah membela pelaku yang sudah melakukan tindakan bullying dan penganiayaan terhadap keponakannya itu.

Bahkan, sebelumnya ada intimidasi dari pihak sekolah kepada ayah dari AD. Gurunya pun terkesan memihak kepada pelaku.

”Hingga mediasi dilakukan di Polsek Sindangbarang, yang menjadi pertanyaan kok bisa ayah AD diintimidasi dengan perkataan jangan sampai ada laporan naik di media, takut ramai,” ungkapnya.

Kapolsek Sindangbarang, Iptu Dadang Rustandi membenarkan, telah memediasi antara keluarga korban dan keluarga pelaku. Namun, ia membantah adanya dugaan perundungan.

“Sudah selesai, tapi bukan kategori perundungan atau bullying kalau lihat dari kronologisnya,” kata Iptu Dadang.

Sementara itu, saat dihubungi wartawan Besinfo via telepon dan pesan singkat/WhatsApp, Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Sindangbarang tidak mengangkat atau membalas pesan.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *