Cianjur | Sekolah Dasar Negeri (SDN) Limbangansari yang beralamat di Kampung Gombong Desa Limbangansari, Cianjur, Jawa Barat, mengadakan kegiatan kenaikan kelas dan pelepasan murid yang telah lulus mengikuti ujian akhirnya.
Terkait kegiatan tersebut, pihak sekolah bekerjasama dengan Komite sekolah yang mana keberadaan sangat berperan aktif dalam mendukung kegiatan sekolah.
Kepala SD Negeri Limbangansari Emalia, membenarkan, bahwa peran serta Komite di sekolahnya itu sangat mendukung. Sehingga setiap kegiatan apapun yang berkaitan dengan sekolah selalu berjalan lancar.
“Ya, mungkin karena setiap tahunnya disini yang berperan adalah komite, mereka sangat bersemangat dalam mendukung semua program di sekolah, sehingga dengan terjalinnya kerjasama tersebut selalu membuahkan hasil yang bagus,” kata Emalia kepada wartawan, Rabu 26/06/2024 siang.
Disinggung terkaitnya anggaran kegiatan, Emalia menjelaskan, komite mempunyai perelek (Iuran) setiap hari hari kamis dan itu tidak memaksa karena yang diminta pun seikhlasnya.
“Perelek yang kami maksud itu seikhlasnya tidak menaktor harus berapa, biarpun Rp 500 atau 1000 rupiah tidak masalah yang pentingkan terus berjalan. Intinya berapapun yang diberikan tidak membebani siapapun sehingga tidak ada yang dirugikan,” jelasnya.
Sedikit bercerita terkait prestasi, Emalia menyampaikan, SD Negeri Limbangansari memang suka mengikuti Porseni setiap tahunnya.
“Adapun hasilnya bagiamana itu tidak selalu kami prioritaskan yang penting exist saja dulu dan Alhamdulillah SD Negeri Limbangansari ini pernah menjuarai salah satu cabor olahraga di ajang Porseni itu, begitu pak (Red*),” ucapnya.
Emalia melanjutkan, memang ada satu kekhawatiran terkait dan PIP yang mana saat ini sedang ramai jadi pembicaraan masyarakat kalayak.
“Di sekolah ini, saya selalu menyampaikan kepada guru dan staf sekolah jangan pernah meminta sepeserpun dari orangtua murid karena itu sudah menjadi haknya mereka,” katanya.
Selain itu, sambung Emalia, bukan hanya dan PIP saja yang dikhawatirkan, tetapi belum lama ini saya membaca adanya anak-anak SD yang diduga mengkonsumsi obat-obatan terlarang.
“Mudah-mudahan orangtua murid lebih percaya lagi kepada kami untuk menitipkan anak-anaknya bersekolah disini,” harapnya menutup wawancara dengan wartawan, Rabu. ***