Hajatan KPUD Cianjur Senilai Ratusan Juta Tak Di Respon Masyarakat

banner 468x60

Cianjur | Kurangnya Sosialisasi terkait peluncuran jingle dan maskot Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati 2024, yang diselenggarakan di Lapang Prawatasari, Sawahgede, Cianjur, yang menelan anggarannya mencapai ratusan juta rupiah, Minggu 02/06/2024. Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Cianjur tidak mendapatkan respon masyarakat Cianjur.

Kendati pergelaran acara tersebut dimeriahkan oleh band papan atas Kerispatih dan di hadiri oleh PPK dan PPS seKabupaten Cianjur, tetap saja tidak mempengaruhi masyarakat Cianjur.

Kadiv SDM dan Parmas KPU Cianjur, Fikri Audah NSY menuturukan, bahwa untuk acara peluncuran ini, pihaknya telah mengeluarkan atau menghabiskan anggaran sebesar Rp 250 sampai Rp 280 Juta rupiah.

“Anggarannya sudah disiapkan untuk rekrutmen talent artis internasional, artis lokal termasuk untuk pemenang sayembara dan untuk kegiatan teknis lainnya dengan total anggaran mencapai Rp 280 Juta rupiah,” tuturnya.

Pada Pilkada tahun 2020 lalu mencapai angka 72 persen, padahal di tahun 2024 pihaknya menargetkan diangka 75 persen, sehingga ada kenaikan 2 persen.

“Untuk strategi menaikkan partisipasi yang pertama pihaknya akan mengadakan kegiatan yang meriah, seperti yang dilakukan hari ini, kemudian disosialisasikan ke titik-titik yang pada pemilihan lalu kurang, berdasarkan gender dan kelompok masyarakat,” terangnya.

Fikri menambahkan, bahwa tahapan pilkada itu sesuai dengan PKPU 2002 dan PKPU 2024, yang mana diawali dengan perencanaan penganggaran yang berakhir tanggal 26 Januari 2024.

“Dari Tanggal 26 Januari sampai sekarang sudah memasuki tahapan Pilkada dan untuk peluncurannya diadakan sekarang,” tambahnya.

Masih di lokasi yang sama, salah satu warga yang tengah bermain di Lapang Prawitasari mengatakan, seharusnya di acara ini penontonnya masyarakat Cianjur. Karena Pilkada ini tentunya pesta rakyat yang harus di rasakan langsung masyarakat Cianjur, jangan sampai seperti ini, dimana acara peluncuran jingel maskot KPUD terlihat kosong melompong.

“Ini pesta rakyat loh, jangan sampai masyarakat Cianjur yang seharusnya merasakan pesta demokrasi, ini terlihat ajang bisnis KPUD. Karena yang saya lihat seolah idak ada yang merespon kegiatan ini,” kata Yudi, Minggu.

Yudi juga mengatakan, terkait maskot saya mengungkapkan, dimana dari hasil karya masyarakat Cianjur melalui sayembara yang terpilih.

“Maskot yang bertemakan ayam kan bagus menjadi ciri khas Cianjur seperti ayam pelung yang bernama Sukaci dan Suraci. Sehingga saya berpendapat bahwa KPUD Cianjur sejauh ini kurang dalam melakukan sosialisasi pilkada 2024 di masyarakat,” pungkasnya.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *