Cianjur | Heran dan kaget respon sejumlah anggota DPRD Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang mengetahui beredarnya surat pernyataan sikap yang dilakukan oleh perangkat daerah Kabupaten Cianjur dengan mendesak sekda mengundurkan diri.
Terjadinya hal tersebut kuat dugaan adanya oknum yang memprovokasi dengan tujuan supaya iklim birokrasi menjadi berpolemik seperti ini.
Ketua Komisi A DPRD Cianjur Dadang Tarmo menyampaikan, sepengetahuannya bupati, sekda dan OPD tidak ada masalah.
“Jika memang tidak harmonis, sepengetahuan saya bupati dan sekda tidak ada masalah, begitu pun dengan para OPD. Kalau sampai terjadi seperti ini bisa jadi ada provokasi,” kata Dadang saat ditemui di kantornya, Senin petang.
Pada kesempatan yang sama, Isnaeni, mengatakan, banyak motif yang melatarbelakangi persoalan ini, salah satunya karena ada indikasi yang bernuansa politik. Mengingat akhir tahun ini di Kabupaten Cianjur akan berlang perhelatan pemilihan kepala daerah (Pilkada).
Bisa jadi ini ada kaitannya kesana (Politis), atau mungkin ada yang menginginkan jabatan sekda,” kata Isnaeni.
Terjadinya kegaduhan tersebut pun disoroti Legislator fraksi Golkar yang mendesak para perangkat daerah yang namanya termaktub dalam surat tersebut harus dievaluasi.
“Kalau tidak bersinergi dengan sekda, kalau perlu suruh mundur saja dari jabatannya,” ujarnya.
Menurutnya, cara yang di tempuh para kepala OPD ini sangat keliru.
“Ya loginya sekda itu bosnya kawan-kawan OPD, masa melanggar sumpah janji taat pimpinan,” katanya.
Jadi akan lebih bagusnya, bupati harus segera turun tangan selesaikan polemik birokrasi yang terjadi di Cianjur ini.
“Selesaikan segera polemik ini, karena akan menjadi preseden buruk bagi pemerintahan itu sendiri,” ujar dia.
Karena kalau tidak segera diselesaikan, polemik ini bisa berdampak buruk terhadap kinerja pemerintahan kedepannya.
“Akan berakibat fatal, jika memang tidak harmonis. Bayangkan bagaimana mau menyusun anggaran kalau tidak harmonis,” cetusnya.
Sebagai Legislatif tentukan akan senantiasa mengedepankan prinsip check and balance terkait gaduhnya polemik di pemerintah ini.
“Kita rencanakan hari Jumat akan kita panggil para pihak yang terlibat, benar atau tidak. Kalaupun benar, tentunya kita sangat prihatin kenapa sampai terjadi,” ungkapnya.
Sebelum kejaduhan ini terjadi, telah beredar luas tulisan tangan pesan berantai yang isinya mendesak Sekda Cianjur Cecep Alamsyah mengundurkan diri.
Dalam surat tersebut meminta Cecep Alamsyah selaku Sekda Cianjur mengundurkan diri dalam waktu tiga hari kedepan, terhitung sejak surat petisi itu dibuat dan ditandatangani 21 perangkat daerah.