Tenda Kumuh Berdiri Diantara Bangunan-bangunan Baru Pasca Gempa

banner 468x60

Cianjur | Derita korban terdampak bencana gempa bumi berkekuatan 5.6 magnitudo yang terjadi di Cianjur Jawa Barat, 21 November 2022 silam, masih menyisakan luka mendalam bagi para penyintas gempa yang masih menghuni tenda kumuh dan lapuk.

Konon katanya mereka mengaku kesulitan manakala terpal yang dipakainya sudah rusak, mau membeli pun tak ada uang karena perekonomiannya tak karu-karuan pasca gempa, hingga akhirnya mereka terpaksa menghuni tenda-tenda yang jauh dari kata nyaman.

Salah satu warga penyintas gempa yang sudah dua kali lebaran Idul Fitri di tenda, Asep Sodikin (50), warga Kampung Cikadu II, Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengaku sejak terjadi peristiwa gempa tahun 2022 silam, ia bersama keluarganya hingga kini masih tinggal ditenda yang terbuat dari kayu-kayu bekas dan terpal yang didirikan diatas bekas bangunan rumahnya yang sudah hancur.

“Sejak terjadi gempa, saya bersama istri, anak dan cucu tinggal di tenda yang didirikan diatas bangunan rumah saya yang hancur, beralaskan lantai rumah berdinding kayu bekas dan triplek dibungkus terpal,” kata Asep saat ditemui metropuncak.com, Selasa 23/04/2024 kemarin.

Mirisnya lagi, Asep bersama keluarganya itu menuturkan, keluarganya itu merupakan salah satu warga yang jarang mendapatkan bantuan. Seperti halnya bantuan terpal, huntara atau bantuan stimulan rehabilitasi dan rekonstruksi belum terimanya, sementara banyak tetangganya yang sudah mendapatkan.

“Bapak (Red), bisa lihat sendiri banyak bangunan yang sudah berdiri, bangunan-bangunan baru itu bisa berdiri bermodalkan dana bantuan stimulan rehabilitasi dan rekonstruksi. Nah sampai saat ini, jangankan membangun kembali rumah, buku rekeningnya pun saya belum menerimanya,” ungkap Asep.

Melihat tetangga sekitar yang rumahnya sudah dibangun, dirinya hanya berusaha untuk bersabar menunggu bantuan stimulan rehabilitasi dan rekonstruksi. Karena menurut informasi yang beredar, Bupati Cianjur mengatakan tunggu 2 mingguan lagi.

“Mendengar informasi seperti itu, besar harapan saya untuk mendapatkan bantuan stimulan rehabilitasi dan rekonstruksi tahap IV. Mudah-mudahan kali ini benar-benar cair tidak seperti informasi yang sebelum-sebelumnya,” tutupnya penuh harap.

Ditemui terpisah, Kamis 25/04/2024, warga Desa Mekarsari Kec/Kab Cianjur, mengaku merasa dipermainkan oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab, dikatakannya mentang-mentang mau dikasih uang upaya pencairan bantuan stimulan rehabilitasi dan rekonstruksi dipermudah.

“Ya harusnya tidak seperti itulah, kasian warga ini sudah terkena musibah jangan dijadikan azas manfaat, bantuan yang diberikan pemerintah itu untuk membangun kembali rumah yang rusak akibat gempa bukan untuk dibagi-bagikan kepada oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab,” kata warga yang meminta identitasnya tidak disebutkan.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *