Cianjur | Senin, 22/04/2024, YEU Kabupaten Cianjur melaksanakan kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan terkait tripel eliminasi khususnya untuk menanggulangi penularan HIV (Human Immunodeficiency Virus), sifilis dan hepatitis B pada ibu hamil kepada bayinya. Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai komitmen tindak lanjut dari pertemuan bersama yang dilakukan YEU sebelumnya bersama parapihak terkait yang melibatkan perwakilan Desa, Puskesmas, dan Dinas Kesehatan.
Kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan dilaksanakan secara bertahap yang di mulai dari Desa Mangunkerta bersama Puskesmas Cugenang dan Desa Cibeureum bersama Puskesmas Cijedil. Adapun sasaran dari kegiatan tersebut adalah ibu hamil dengan dilakukan penyuluhan dan pemeriksaan tripel eliminasi oleh tenaga kesehatan dari Puskesmas. Kegiatan serupa juga akan dilaksanakan di 6 Desa lainnya, seperti Talaga, Padaluyu, Galudra, Gasol, Nyalindung dan Ciputri.
Kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan tripel eliminasi yang di lakukan 8 Desa dampingan YEU atas kerjasama dan kolaborasi bersama pemerintah desa, kader, dan Puskesmas. Delapan desa binaan tersebut merupakan desa yang menjadi fokus pelaksanaan program dampingan YEU Cianjur, di mulai dari maret 2023 dan di rencanakan akan sampai dengan mei 2024 dengan dukungan pendanaan dari mitra Center for Disaster Philanthropy (COP) YAKKUM Emergency Unit (YEU) adalah lembaga swadaya masyarakat berkantor pusat di Yogyakarta, dengan mandat untuk melakukan emergency response dan kesiapsiagaan bencana.
“Ada 3 Puskesmas yang libatkan untuk berkolaborasi di desa dampingan kami, untuk kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan tripel E, yaitu Puskesmas Cugenang untuk Desa Mangunkerta, Talaga, dan Padaluyu, kemudian Puskesmas Cijedil untuk Desa Cibeureum, Galudra, Nyalindung, dan Gasol lalu Puskesmas Pacet untuk Desa Ciputri,” kata Eli Sunarso Project Manager YEU Cianjur.
Eli menembahkan, program YEU di Cianjur dilaksanakan sebagai komitmen dukungan untuk upaya pemulihan paska bencana dengan mendapatkan pendanaan dari mitra Center for Disaster Philanthropy (CDP), dari bulan Maret 2023 sampai dengan Mei 2024.
“YEU sebagai mitra pemerintah dalam posisi mendukung program baik yang selama ini dicanangkan yaitu eliminasi untuk penularan penyakit HIV (Human immunodeficiency virus), sifilis dan hepatitis B. Semangatnya adalah mendorong upaya meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat yang semakin baik Semoga kegiatan yang kita laksanakan bersama, akan dapat memberikan manfaat,” tambahnya.
Kepala Puskesmas Cugenang Alit Sulastri, ST, mengatakan, dirinya sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan dan dukungan yang di berikan sejak paska bencana gempa bumi dengan meningkatkan layanan dan kualitas kesehatan masyarakat menjadi urusan bersama, baik pemerintah, masyarakat melalui kader, dan juga lembaga lainnya di luar pemerintah seperti YEU.
“Kami sangat mengapresiasi kerjasama dan dukungan dari YEU yang membantu masyarakat setelah terjadinya gempa bumi sampai dengan sekarang. Keikutsertaan Puskesmas bukan hanya terkait langsung kesehatan, namun juga hal lainnya terkait kesiapsiagaan bencana, seperti kegiatan tripel eliminasi ini menjadi program pemerintah dan dengan dukungan dan kerjasama ini, semoga akan dapat meningkatkan capaian dalam pemeriksaan ibu hamil yang menjadi peserta kegiatan, sebagian ada yang sudah dilakukan pemeriksaan tnipel E dan sebagian lainnya belum. Peserta yang belum dilakukan pemeriksaan tripel E akan dilakukan pemeriksaan setelah kegiatan penyuluhan. Kita berharap semua akan dapat hasil yang baik dan sehat. Terima kasih untuk semua pihak yang terlibat dan mendukung kegiatan, baik pemerintah desa, bidan desa dan kader,” kata Alit Sulastri., ST.
Evi Kresnawati tenaga kesehatan Puskesmas Cugenang, menyampaikan, kesehatan ibu akan berpengaruh juga pada kesehatan anak kedepan, karenanya ibu hamil perlu secara rutin memeriksa kesehatan dan merawat kebersihan diri memastikan kesehatan, baik pola makanan dan juga perilaku keseharian, kemudian makan makanan dengan menu yang sehat dan seimbang, dengan kandungan nutrisi yang cukup Hal tersebut dapat mencegah stunting pada anak.
“Ada masa yang sangat penting untuk diperhatikan yang dikenal dengan istilah 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu fase kehidupan yang dimulai sejak terbentuknya janin pada saat kehamilan 270 hari sampai dengan anak berusia 2 tahun 730 hari. Pemeriksaan kesehatan pada ibu hamil secara lengkap, dan salah satunya adalah pemeriksaan tripel E, khususnya untuk upaya menanggulangi penularan Human immunodeficiency virus (HI), sifilis dan hepatitis B pada ibu hamil kepada bayinya. Kita berharap setelah pemeriksaan ini semua hasilnya sehat”, kata Evi.
Sebagai tuan rumah, Kepala Desa Mangunkerta Ira Rismayati S.Ip, menyampaikan, ucapan terimakasihnya kepada YEU yang telah membantu masyarakat terdampak gempa khususnya di wilayah desanya.
“Terima kasih kepada YEU yang telah mendampingi dan membantu masyarakat Desa Mangunkerta pasca diterjang gempa, sebelumnya banyak lansia dan penyandang disabilitas yang sudah terbantu dengan alat bantu, kemudian sekarang ibu hamil juga di berikan pembekalan serta pemeriksaan gratis bersama Puskesmas. Dari ini semua, kita bisa belajar sekaligus memeriksa kesehatan, terlebih panitianya juga menyediakan perlengkapan persalinan yang dapat membantu nantinya saat persalinan. Semoga kegiatan ini berjalan lancar dan semua bisa saling mendukung,” kata Ira.
Menurut informasi, jumlah peserta yang hadir ibu hamil 43, kemudian peserta yang sukarela ikut pemeriksaan tripel eliminasi terkait HIV, sifilis, dan hepatitis B 14 orang, sementara sisanya 29 orang sebelumnya telah mengikuti pemeriksaan tripel E.