Cianjur | Pasar Cipanas merupakan salah satu pasar tradisionil terbesar di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Bahkan nama Pasar Cipanas memang terdengar harum dan tak asing lagi ditelinga para wisatawan baik yang datang dari berbagai daerah maupun warga setempat.
Dikutip dari laman Kemendag. Pasar Cipanas telah mengantongi Sertifikasi Standar Nasional Indonesia Pasar Rakyat yang dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN).
Berdasarkan hasil audit sertifikasi pasar rakyat yang dilakukan di Pasar Cipanas oleh Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro) Sucofindo.
Namun dibalik semua itu hanya isapan jempol belaka. Betapa tidak, Pasar Cipanas yang seharusnya memberikan pelayanan terbaik bagi para penghuninya.
Diketahui harga kios di pasar Cipanas cukup mahal, sehingga kewajiban pengelola harus bisa memberikan fasilitas keamanan yang lebih baik bagi penghuninya dengan harapan agar pedagang/pelaku UMKM yang berniaga di pasar merasa nyaman dan aman.
Namun kenyataannya tidaklah demikian, para pedagang di pasar tradisional Cipanas itu mulai resah dengan adanya aksi pencurian yang terjadi di toko/kios mereka.
Atas terjadinya hal tersebut, jelas para pemilik kios mengeluh dikarenakan barang dagangan miliknya raib digondol maling.
Bahkan aksi pencurian tersebut, kerap kali terjadi pada malam hari setelah toko mereka tutup.
Menurut beberapa orang pedagang yang indentitasnya minta di rahasiakan mengatakan, sebelumnya dia tidak mengetahui bahwa barang dagangannya hilang di gondol maling. Namun dia sempat curiga bahwa barang yang dibelinya ternyata tidak ada ditempat.
“Begini, kalau toko saya tiap hari kan ada stok opnamenya, jadi barang keluar dan barang masuk itu ada catatannya setiap harinya. Tapi saat di cek barang tersebut tidak ada. Biasanya barang menumpuk kalau tidak terjual. Pas apesnya itu maling ngambil barang baru, terlebih jejak sepatu pencuri pun tertinggal di atas dus,” katanya.
Menurut para pedagang, hilangnya barang dagangan mereka diduga terjadi pada malam hari. Bahkan, dia baru tahu barang dagangan hilang setelah temannya mengetahui barang di jual pedagang lainnya secara obral.
“Pada awalnya saya tidak mengetahui bahwa barangan dagangan hilang, saya dikasih tahu sama teman saya yang tokonya di congkel, saya sudah melaporkan ke pihak keamanan, tapi belum ada tindak lanjutnya,” katanya pada wartawan, selasa (26/3/2024).
Para pedagang lain yang indentitasnya minta dirahasiakan juga mengatakan, aksi pencurian di toko mereka dilakukan bermacam- macam modus diantara di congkel, naik ke plafon maupun menggunakan kunci ganda dan sudah berlangsung lama.
“Setelah Kejadian, kami langsung lapor ke kantor pengelola, namun sampai saat ini belum ada tindak lanjutnya, ini sudah sering terjadi, tapi selalu jawab tunggu saja lagi diproses,” tutur pedagang yang indentitasnya minta dirahasiakan.
Para pedagang meminta kasus hilangnya dagangan mereka harus diusut tuntas, apalagi kejadian serupa kerap kali terjadi.
Sementara itu ketika hal ini dikonfirmasi ke pihak K5 pasar Cipanas pun membenarkan kerap terjadi pencurian di kios para pedagang, namun hingga kini pihaknya masih melakukan penyelidikan terhadap seseorang yang diduga pelakunya.
“Kami telah melakukan berbagi upaya untuk mengungkap kejadian ini, namun yang diduga pelaku berencana akan menyerahkan diri untuk diproses secara kekeluargaan, dia dulu petugas keamanan disini, tapi dia sudah kami keluarkan tersangkut berbagai masalah,” kata Ade ketua K5 didamping Saeful.